PALOPO, KOMPAS.com – Momen haru yang dialami balita Andi Nurul Azizah berusia 8 bulan yang hadir sebagai peserta wisuda menggantikan ibundanya Nurul Zahara yang meninggal 12 jam usai yudisium di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo menjadi perbincangan hangat.
Dekan Fisip Unanda Darmawati yang juga dosen penguji mengatakan Nurul Zahara adalah mahasiswa yang tekun dan sabar. Dia akan menjalani seminar dan yudisium yang seharusnya pada Sabtu (4/3/2023) namun ada perubahan jadwal sehingga dimajukan.
“Jadi saya kira Allah Swt mentakdirkan bahwa Nurul Zahara ini harus sarjana baru meninggalkan kami, sejatinya memang awalnya kami di fakultas menetapkan bahwa yudisium akan dilaksanakan pada Sabtu (4/3/2023) namun kami dari pimpinan fakultas dengan yang lain kembali menganulir bahwa yudisium akan dilakukan pada Kamis (23/2/2023). Ini mungkin sudah menjadi garis takdir bahwa Nurul Zahara memang harus menjadi sarjana sebelum meninggalkan dunia ini,” kata Darmawati saat dikonfirmasi, Senin (20/3/2023).
Baca juga: Momen Haru Bayi 8 Bulan Ikut Wisuda Gantikan Ibunya yang Meninggal
Lanjut Darmawati, Nurul Zahara dalam proses perjalanan kuliahnya tidak ada masalah sampai akhir studi.
Pada Rabu (22/2/2023) lalu, ia ujian seminar hasil dan komprehensif dan itu berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada. Pada Kamis (23/2/2023) Prodi Ilmu Administrasi Negara melakukan yudisium, setelah yudisium Nurul Zahara pulang ke Belopa Kabupaten Luwu, di tempat tinggal dan tempat kerjanya.
“Saat yudisium saya lihat Nurul Zahara punya aur lain dari biasanya, dia lebih bercahaya, bersemangat penuh senyum. Nah informasi yang kami terima dari kedua orangtuanya bahwa Nurul Zahara setelah dari Palopo usai ujian masih sempat jalan-jalan dengan suami dan anaknya dan sore hari masih sempat ceklok di kantornya yaitu di Satpol PP Kabupaten Luwu. Setelah Maghrib ia masih sempat mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan berkas-berkas wisudanya namun takdir menentukan bahwa beliau harus berakhir pada jam 09.00 Wita malam, beliau mengembuskan nafas terakhirnya meninggalkan kami,” ucap Darmawati.
Baca juga: Kisah Ema, Diantar Orangtuanya dengan Becak untuk Wisuda di Banyumas
Mendengar informasi Nurul Zahara meninggal dunia, Darmawati terkejut. Pasalnya baru 10 jam lebih ia menjalani yudisium.
“Kami juga sebagai dosen dan pimpinan fakultas sempat shock mendengarnya karena tidak ada masalah selama ini dan kami bertanya ke keluarga dan suaminya tentang apakah Nurul Zahara ini mempunyai riwayat penyakit, ternyata menurut beliau tidak ada,” ujar Darmawati.
“Setelah yudisium tak ada lagi sangkutan di fakultas maupun di universitas, sudah bebas semua pembayarannya, jadi dia akan wisuda dan mengambil ijazahnya,” tambah Darmawati.
Sebelumnya diberitakan momen mengharukan kembali terjadi saat Wisuda Sarjana angkatan XXII Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo tahun akademik 2022/2023.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.