Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascabentrok Pemilihan Presiden BEM IAIN Palopo, 3 Polisi Terluka

Kompas.com, 19 Januari 2023, 18:27 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Pascabentrok Pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, Sulawesi Selatan, sejumlah personel Polres Palopo mengalami luka akibat lemparan batu saat ikut mengamankan bentrok tersebut..

Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin mengatakan, pascabentrok pada Selasa (1712023) sore, terdapat 3 orang personel mengalami luka-luka dan mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Mega Buana Palopo.

“Pada kejadian itu rekan kami yang bertugas di lapangan mengalami luka-luka, ada yang dievakuasi untuk dirawat di rumah sakit karena cukup parah,” kata Safi'i Nafsikin saat dikonfirmasi, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Bentrok Pemilihan BEM IAIN Palopo, Massa Pendukung Calon Saling Serang

Menurut Safi'i Nafsikin, mahasiswa yang datang di IAIN saat berlangsung pemilihan BEM bukan hanya mahasiswa IAIN itu sendiri tetapi sejumlah mahasiswa lain dari luar kampus ikut hadir.

“Kami dapatkan informasi bahwa mahasiswa yang datang itu bukan hanya mahasiswa dari IAIN tetapi mahasiswa dari luar kampus IAIN sehingga kami dalam hal ini mengantisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian kemarin yang membuat bentrok luar biasa hingga personel kami terluka,” ucap Safi'i Nafsikin.

Lanjut Safi'i Nafsikin, pihaknya akan mengusut tuntas kasus bentrok di IAIN karena sejumlah mahasiswa yang datang terlihat membawa senjata tajam.

“Kami sudah dapat datanya dan kami akan kejar pelakunya siapa yang membawa sajam dan siapa yang melakukan pengancaman,” ujar Safi'i Nafsikin.

Baca juga: Pria Asal Luwu Utara Ditemukan Tewas di Palopo, Polisi Temukan Obat-obatan Milik Korban

Safi'i Nafsikin menyebut fasilitas yang rusak pascabentrok antara lain kotak suara dan pintu lokasi pemilihan.

“Kami sudah cek lokasinya, sudah melakukan identifikasi dan kami akan memburu pelaku yang melakukan pengrusakan dan ini juga permintaan langsung dari rektor IAIN,” tutur Safi'i Nafsikin.

Ketiga personel polisi yang mengalami luka-luka yakni Kompol Koeswanto Kabag SDM Polres Palopo, Brigpol Wempi dan Briptu Ikbal.

Sebelumnya diberitakan Pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampus Institut Agama Islam Negeri IAIN Palopo, Sulawesi Selatan, Selasa (17/1/2023) sore berujung bentrok.

Bentrokan terjadi saat proses penghitungan surat suara mulai dilakukan oleh komisi pemilihan mahasiswa (KPM), namun sejumlah massa pendukung keberatan karena dianggap pihak KPM menolak memasukkan saksi calon mereka ke tempat perhitungan suara.

Para pendukung calon presiden BEM saling serang menggunakan batu dan kayu, sejumlah petugas keamanan dari Polres Palopo turun mengamankan.

Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan IAIN Palopo Muhaimin mengatakan, sebelum pemilihan dilakukan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Palopo.

“Sebelum pemilihan dimulai sudah ada pertemuan dengan pihak kepolisian, KPM dan perwakilan pasangan calon, di situ disepakati bahwa bilamana ada kondisi yang tidak baik maka pihak polisi bisa melakukan diskresi atau tindakan-tindakan dengan alasan keamanan,” kata Muhaimin saat dikonfirmasi, Selasa (17/1/2023) petang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau