PALOPO, KOMPAS.com - Pemilihan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di kampus Institut Agama Islam Negeri IAIN Palopo, Sulawesi Selatan, Selasa (17/1/2023) sore berujung bentrok.
Bentrokan terjadi saat proses penghitungan surat suara mulai dilakukan oleh komisi pemilihan mahasiswa (KPM), namun sejumlah massa pendukung keberatan karena dianggap pihak KPM menolak memasukkan saksi calon mereka ke tempat perhitungan suara.
Baca juga: Lusa, Komisi III DPR Kunjungi PT GNI Lokasi Bentrokan Maut yang Tewaskan 2 Pekerja
Para pendukung calon presiden BEM saling serang menggunakan batu dan kayu, sejumlah petugas keamanan dari Polres Palopo turun mengamankan.
Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan IAIN Palopo, Muhaimin mengatakan sebelum pemilihan dilakukan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Palopo.
“Sebelum pemilihan dimulai sudah ada pertemuan dengan pihak Kepolisian, KPM dan perwakilan pasangan calon, di situ disepakati bahwa bilamana ada kondisi yang tidak baik maka pihak polisi bisa melakukan diskresi atau tindakan-tindakan dengan alasan keamanan,” kata Muhaimin saat dikonfirmasi, Selasa (17/1/2023) petang.
Lanjut Muhaimin, penyebab bentrok diduga akibat adanya provokasi dari kelompok tertentu dalam pemilihan presiden BEM IAIN Palopo.
“Penyebabnya kemungkinan ada provokasi dari berbagai pihak yang muncul kemudian tadi ada pelemparan yang tidak diketahui dari mana sumbernya,” ucap Muhaimin.
Muhaimin mengatakan, pasca-bentrok antar-pendukung calon presiden BEM belum ada laporan kerusakan, pantauan di lokasi sejumlah batu dan kayu berserakan.
“Sejauh ini belum ada laporan kerusakan atau korban bentrok dari mahasiswa, namun kami masih melakukan pendalaman,” ucap Muhaimin.
Hingga saat ini kondisi di kampus IAIN Palopo masih mencekam, sejumlah polisi masih bersiaga antisipasi bentrok susulan, pihak kampus mengimbau mahasiswa agar tetap menahan diri.
“Kami mengimbau kepada mahasiswa agar tetap menahan diri dan kami serahkan mekanismenya kepada KPM sebagai pelaksanan pemilihan,” harap Muhaimin.
Baca juga: Mahfud Minta PT GNI Morowali Lebih Profesional, Jangan Lagi Ada Bentrok Antarpekerja
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.