MAKASSAR, KOMPAS.com - Keluarga dua tersangka pembunuhan bocah, MFS (11) yang organ tubuhnya akan dijual tidak lagi tinggal di rumahnya karena takut diamuk massa.
Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS yang dikonfirmasi, Senin (16/2023) mengatakan, keluarga kedua tersangka sudah tidak tinggal di rumah sebelumnya.
"Keluarga kedua tersangka sudah tidak tinggal di situ lagi, mereka pergi tinggalkan rumah kontrakannya karena takut diamuk massa," katanya.
Baca juga: Hukuman yang Menanti 2 Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Bocah 11 Tahun di Makassar
Lando mengungkapkan, aksi massa mendatangi dan merusak rumah kedua tersangka sudah diprediksi. Namun jumlah massa yang banyak sekali tidak bisa dihalau hingga melakukan pengrusakan.
"Sudah diantisipasi sejak awal, makanya disiagakan personil di rumah para tersangka. Cuma jumlah massa yang banyak sekali dan amarah tak terbendung hingga aksi pengrusakan tidak terhindarkan," ujarnya.
Baca juga: Polisi Telusuri SItus Web Yandex yang Menginspirasi Remaja di Makassar Bunuh Bocah 11 Tahun
Sebelumnya telah diberitakan, kasus hilangnya MFS (11) akhirnya terungkap. Korban ternyata diculik dan ditemukan tewas mengenaskan di kolom jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa (10/1/2023) dini hari.
MFS ditemukan dalam kondisi kedua kaki dan tangan terikat dan terbungkus kantong plastik. Dimana korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Minggu (8/1/2023).
Dari rekaman CCTV, korban diajak oleh pelaku pergi membantu membersihkan rumah dengan iming-iming uang Rp 50.000 di depan Indomart, Jalan Batua Raya.
Namun setelah ikut pelaku yang mengendarai motor, korban tak kunjung pulang ke rumahnya hingga ditemukan tewas.
Belakangan diketahui, 2 remaja di Kota Makassar, AD (17) dan MF (14) nekat menculik dan membunuh bocah 11, MFS untuk menjual organ tubuhnya di situs website dengan harga mahal.
Kedua pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel Markas Polrestabes Makassar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.