KOMPAS.com - MFS (11), warga Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan tewas dibunuh oleh dua remaja yakni AD (17) dan MF (14).
Pelaku AD masih duduk di bangku SMA dan pelaku MF duduk di bangku SMP.
Keduanya mengaku menculik dan membunuh MFS karena terobsesi dengan situs jual beli organ tubuh manusia yang menawarkan harga mahal.
Kepala Polsekta Panakukang, Kompol Abdul Azis mengatakan situs yang diakses oleh pelaku bernama Yandex dan tertera jual beli organ tubuh manusia dengan nilai jutaan dolar Amerika Serikat.
"Dari hasil interogasi terhadap kedua pelaku yang masih pelajar itu mengakui bahwa mereka tergiur oleh harga penjualan organ tubuh manusia. Mereka melihat di google searching dengan website bernama Yandex yang tertera jual beli organ sel tubuh manusia dengan nilai jutaan dollar (Amerika Serikat)," ungkapnya.
Sementara itu ayah MFS, Kamrin (38) meminta semua pelaku yang terlibat penculikan dan pembunuhan anaknya agar ditangkap semua.
"Informasinya terakhir saya dapat baru satu pelaku, tapi ada kabar lagi sudah dua. Saya minta semua pelaku (terlibat) ditangkap semua," kata Kamrin dikonfirmasi tribun, Selasa (10/11/2023) siang.
Hal senada diungkapkan tante MFS, Erni (31) yang juga tinggal serumah dengan korban.
Erni yang merasa kehilangan dengan ponakannya itu, meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya.
Baca juga: Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun, 2 Remaja di Makassar Ingin Jual Organ Tubuh Korban
Terlebih, Erni mengetahui bahwa ponakannya dibunuh secara sadis lalu dibuang ke bawah jembatan.
"Pelaku harus dihukum setimpal. Sudah sakit sekali ini. Dari kemarin kita cari-cari Dewa," ujar Erni di rumah duka di Kota Makassar.
"Nyawa harus dibayar nyawa. Saya minta Keduanya dihukum berat. Harus juga narasakan apa yang dirasakan Dewa," ucapnya lagi dengan nada emosi.
Erni bahkan mengaku telah mendengar kabar bahwa motif penculikan karena pelaku diduga tergiur uang penjualan organ tubuh.
"Dia mau jual organ tubuhnya, tergiur uang banyak. Waktu mati Dewa tidak aktif mi ini yang suruh i, makanya dia panik dan nabawa Dewa ke tempat jauh," ungkapnya.
MFS adalah bocah kelas lima SD. Mayatnya ditemukan di kawasan Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros, Senin malam.
Mayat ditemukan dalam kondisi terbungkus kantongan plastik dengan kaki terikat.
"Iye anak saya sudah ditemukan, tapi meninggal dunia mi kasihan," kata ayah korban, Karmin (32) saat dikonfirmasi pada Selasa (10/1/2023) pagi
"(Mayat) masih di RS Bhayangkara, mau diotopsi. Saya sementara di Polrestabes (Makassar) ini bikin laporan," sambungnya.
Karmin menjelaskan sang anak hilang dibawa pergi pria misterius depan salah satu minimarket di Jl Batua Raya, beberapa hari lalu.
Baca juga: Diculik, Bocah 11 Tahun di Makassar Ditemukan Tewas Terbungkus Kantong Plastik
MFS yang tak kunjung pulang ke rumah, pun membuat panik keluarga. Hingga akhirnya pihak keluarga menyebarkan info anak hilang beserta foto MFS.
Info anak hilang itu, disertai rekaman video CCTV minimarket saat MFS dijemput pria bermotor.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipto | Editor : Dita Angga Rusiana), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.