MAKASSAR, KOMPAS.com - Terungkap dalam rekaman kamera pemantau (CCTV) bahwa acara tarik tambang yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (Ika Unhas) Sulawesi Selatan yang bakal memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) melibatkan 5.000 orang belum dimulai, tetapi tali putus hingga menjerat korban hingga terpental.
Dalam rekaman CCTV, peserta tarik tambang termasuk korban, Masita masih berdiri santai di lokasi. Terlihat, para peserta berdiri menunggu aba-aba dari panitia.
Baca juga: Lomba Tarik Tambang IKA Unhas Tak Punya Izin Kepolisian
Peserta pun terlihat ada yang ngobrol dan ada pula yang berswafoto.
Tiba-tiba, tali tambang yang membentang di sepanjang Jl Jendral Sudirman putus. Tali tambang itu pun terpental kencang ke arah korban.
Kaki korban kemudian terlilit oleh tali tambang hingga terjatuh dan terseret.
Di situlah, kepala korban terbentur ke pembatas jalan beton yang berada di tengah jalan hingga mengalami pendarahan.
Namun tidak diketahui, apa yang menarik tali tambang segitu kuatnya hingga putus dan terpental. Padahal acara belum dimulai.
Baca juga: Panitia Lomba Tarik Tambang IKA Unhas Minta Maaf Atas Jatuhnya Korban Jiwa
Rekaman CCTV yang memperlihatkan kecelakaan yang menimpa korban beredar luas di grup WhatsApp.
Sebelumnya telah diberitakan, lomba tarik tambang yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (Ika Unhas) Sulawesi Selatan yang bakal memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) melibatkan 5.000 orang.
Satu orang peserta, Masita, Ketua RT 001/RW 007 Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini meninggal dunia dan 13 orang lainnya luka.
Korban luka ada yang mengalami patah tulang, ada mengalami robek pada kaki dan lecet.
Korban meninggal dunia di lokasi tarik tambang setelah kepalanya terbentur pembatas jalan yang terbuat dari beton. Kepala korban pecah dan penuh luka.
Lomba tarik tambang ini digelar di sepanjang Jl Jendral Sudirman, Kota Makassar, Minggu (18/12/2022) pagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.