Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Tabe, Kearifan Lokal Masyarakat Sulawesi Selatan

Kompas.com - 20/09/2022, 23:01 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sikap sopan santun dan ramah-tamah telah menjadi budaya dan ciri khas masyarakat Indonesia.

Namun tiap daerah memiliki adat istiadat dan serta sikap sopan santun dengan caranya masing-masing.

Baca juga: 5 Tradisi Unik Suku Bugis, dari Mappalette Bola hingga Sigajang Laleng Lipa

Salah satunya adalah budaya Tabe yang menjadi ciri khas suku Bugis - Makassar yang telah dilakukan secara turun-temurun.

Dilansir dari laman Dinas Pariwisata Kota Makassar, Tabe merupakan budaya yang berkembang dari kearifan lokal untuk menghormati atau menghargai orang lain.

Baca juga: Hidangan Tradisional Bugis Makassar Jadi Penghilang Lelah Peserta Upacara di Pinrang

Kata Tabe berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kşantavya atau ksantawya yang berarti ‘maaf’.

Namun masyarakat Melayu kesulitan dalam melafalkan bunyi /v/, sehingga bunyi ini kemudian berubah menjadi /b/.

Perlahan kata ini berubah menjadi ksantabya dan akhirnya menjadi santabe dan bahkan tabik atau tabe.

Baca juga: Resep Lepat Bugis Ketan Putih, Kue Tradisional Khas Minang Saat Hajatan

Budaya Tabe paling sering digunakan ketika hendak mengatakan permisi saat memotong atau melewati melewati orang lain dalam bentuk ucapan dan gerakan.

Orang Bugis - Makassar biasanya menggunakan kata tabik ini sebagai pembuka kata.

Masyarakat juga menggunakannya saat melewati orang-orang sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang mungkin saja terganggu, meski kita tidak bermaksud demikian.

Praktek budaya Tabe ini dilakukan dengan gerakan membungkukan badan dan tangan kanan turun ke bawah mengarah ke tanah.

Budaya Tabe berperan penting dalam pembentukan karakter santun dan hormat, baik kepada orang tua, maupun dengan sesama.

Walaupun terkadang terlihat sepele, tetapi budaya ini menerapkan nilai-nilai saling menghormati dan menghargai sehingga dapat menciptakan kondisi yang harmonis.

Budaya Tabe ini juga akan memberikan citra yang baik kepada para pendatang dengan tetap mengedepankan keramahan.

Budaya menghargai ini apabila dilakukan dengan baik dapat mencegah banyak perpecahan dan akan mempererat rasa persaudaraan.

Sumber:
explore.makassarkota.go.id  
sulsel.kemenag.go.id 
makassar.tribunnews.com  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

Makassar
Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Makassar
Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Makassar
Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Makassar
Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com