Salin Artikel

Budaya Tabe, Kearifan Lokal Masyarakat Sulawesi Selatan

KOMPAS.com - Sikap sopan santun dan ramah-tamah telah menjadi budaya dan ciri khas masyarakat Indonesia.

Namun tiap daerah memiliki adat istiadat dan serta sikap sopan santun dengan caranya masing-masing.

Salah satunya adalah budaya Tabe yang menjadi ciri khas suku Bugis - Makassar yang telah dilakukan secara turun-temurun.

Dilansir dari laman Dinas Pariwisata Kota Makassar, Tabe merupakan budaya yang berkembang dari kearifan lokal untuk menghormati atau menghargai orang lain.

Kata Tabe berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kşantavya atau ksantawya yang berarti ‘maaf’.

Namun masyarakat Melayu kesulitan dalam melafalkan bunyi /v/, sehingga bunyi ini kemudian berubah menjadi /b/.

Perlahan kata ini berubah menjadi ksantabya dan akhirnya menjadi santabe dan bahkan tabik atau tabe.

Budaya Tabe paling sering digunakan ketika hendak mengatakan permisi saat memotong atau melewati melewati orang lain dalam bentuk ucapan dan gerakan.

Orang Bugis - Makassar biasanya menggunakan kata tabik ini sebagai pembuka kata.

Masyarakat juga menggunakannya saat melewati orang-orang sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang mungkin saja terganggu, meski kita tidak bermaksud demikian.

Praktek budaya Tabe ini dilakukan dengan gerakan membungkukan badan dan tangan kanan turun ke bawah mengarah ke tanah.

Budaya Tabe berperan penting dalam pembentukan karakter santun dan hormat, baik kepada orang tua, maupun dengan sesama.

Walaupun terkadang terlihat sepele, tetapi budaya ini menerapkan nilai-nilai saling menghormati dan menghargai sehingga dapat menciptakan kondisi yang harmonis.

Budaya Tabe ini juga akan memberikan citra yang baik kepada para pendatang dengan tetap mengedepankan keramahan.

Budaya menghargai ini apabila dilakukan dengan baik dapat mencegah banyak perpecahan dan akan mempererat rasa persaudaraan.

Sumber:
explore.makassarkota.go.id  
sulsel.kemenag.go.id 
makassar.tribunnews.com  

https://makassar.kompas.com/read/2022/09/20/230158778/budaya-tabe-kearifan-lokal-masyarakat-sulawesi-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke