Sementara itu, pihaknya memastikan akan memberikan sanksi apabila terbukti ada unsur kelalaian dari petugas rumah sakit.
Pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
"Kalau ada kelalaian ditemukan dalam SOP, akan ditindak. Tim investigasi juga langsung bekerja saat malam itu juga dan berkoordinasi dengan pihak keluarga pasien untuk mengungkap kelalaian jika memang ada. Kita kan pelayan publik, kita tetap harus memberikan pelayanan terbaik," tegasnya.
Menurut Nu'man, anak tersebut rencana operasi setelah dirawat 5 hari dan dijadwalkan operasi oleh dokter anestesi, namun kondisinya tidak memungkinkan sehingga dilakukan penundaan karena memiliki riwayat demam dan kejang-kejang.
"Anaknya mau dioperasi dengan adanya Hernia di bagian paha dan perut. Anak ini punya riwayat kejang-kejang dan demam sebelum masuk rumah sakit, makanya operasi ditunda. Saat dirawat, anak ini pun masih sering kejang makanya dirawat juga oleh dokter ahli saraf anak. Selain itu juga, anak ini sering batuk dan sesak serta menderita penomonia. Sehingga anak ini dirawat oleh 4 dokter ahli," jelasnya.
(Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor : Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.