Di setiap kota, lanjut Danny, punya protokol mingguan, seperti penggunaan pakaian atau bahasa.
Di Kota Makassar, Danny membuat protokol mingguan yang jadi bagian kebutuhan pemerintah kota.
Pada hari Senin misalnya, dia menamakannya sebagai hari koordinasi. Di situ dia meminta semua camat, lurah, dan pejabat kota lainnya untuk rapat.
Rapat itu untuk evaluasi mengatur semua kegiatan pada minggu tersebut. Baginya, rapat itu penting sebagai bentuk koordinasi.
Danny menilai, koordinasi yang buruk kerap menjadi kendala dalam sebuah pemerintahan.
"(Kemudian) Selasa, Rabu, Kamis namanya touching heart protokol day, camat, lurah, turun ke bawah ketuk pintu bicara dengan warga, 1 minggu 20 rumah. Kemudian, dengarkan dulu apa kesulitannya mereka, sampaikan apa program kita, ajak mereka, setelah itu hari Jumat namanya hari reporting days," ujar dia.
Baca juga: Polisi Usut Penyebab Kematian Pria Asal Makassar yang Membusuk di Indekos Sikka
Pada hari Jumat, camat, lurah dan pejabat tadi melapor agar Danny mengetahui persoalan-persoalan yang dihadapi warga.
"Hari Sabtu, kita tes touching heart protokol itu namanya hari kerja bakti, dites kerja bakti apakah mereka mau terlibat atau tidak. Hari Minggu, hari menjahit itu hari silaturahmi, (ada) senam lorong, pengajian lorong, makan-makan lorong, jadi lorong itu dibikinkan game, yang selama ini tidak tersentuh," ujar dia.
Danny telah melahirkan sejumlah program untuk membangun lorong di Kota Makassar.
Sebut saja program lorong garden (longgar), badan usaha lorong (bulo), lorong sehat (longset), dan lainnya.
Danny mengeklaim, warga yang tinggal di lorong merespons baik programnya itu.
"Alhasil masyarakat lorong bangkit, mereka rapat, kasih baik lorongnya. Yang menarik, mereka tanya saya, Pak Danny, warna apa saya mau cat lorongku. Saya bilang, warna yang kau sepakati, maka beratamlah satu lorong itu hanya untuk menemukan warna, padahal itu proses kristalisasi membuat komunitas lorong jadi lebih kuat," ujar dia.
"Ada yang patah hati, ada yang bahagia. 'Selesai pak, apa yang saya mesti tulis dilorongku, apa yang kau mimpikan dengan lorong mu, Anda tulis yang kau sepakati'," cerita dia.
Setelah warga menata lorong tempat tinggal mereka jadi lebih menarik dengan cat dan tulisan yang indah, daerah mereka jadi jauh dari kesan jorok. Bahkan, menjadi obyek wisata.
"Seperti yang bisa dilihat di Google, lorong-lorong berubah, bahkan lorong (seperti) menjadi ruang tamu, iya (banyak yang mau) datang," ujar dia.
Tak hanya ditata menjadi lebih menarik, program lorong garden juga membuat lorong yang sempit menjadi hijau dengan tanaman bermanfaat seperti cabai.
Program lorong sehat juga membantu menyadarkan warga untuk pencegahan penyakit di daerah mereka.
"Kita dapat inovasi nomor 1 Indonesia ini lorong sehat, tagline nya jangan sakit berarti ada pencegahan. Kalau ada merokok, supaya ada smoking corner-nya, tidak ada jentik, bersih semua, terus status kesehatan masyarakat dipantau," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.