Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Setahun, Siswa SMKN 8 Luwu Utara Ini Jual Siomai di Sekolah

Kompas.com - 09/02/2022, 05:42 WIB
Amran Amir,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LUWU UTARA, KOMPAS.com - Diki (17), seorang siswa kelas XI SMKN 8 Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menjadi perbincangan warganet di lini masa atas usahanya berjualan siomai dengan berseragam sekolah.

Mengenakan pakaian putih abu-abu, dasi, membawa sebuah kendaraan bermotor roda dua dilengkapi wadah persegi empat 2 buah di bagian belakang motor, kompor beserta tabung gas dan bumbu siomai, Diki dengan wajah cerah ceria menjual siomai di sekolahnya.

Pagi hari, Diki harus berkemas menyiapkan jualan siomai untuk dijual di sekolah, yang jarak rumah dan sekolahnya berkisar 4 kilometer.

Baca juga: Tagar Wadas Melawan Trending di Twitter, Berawal dari Video Viral Polisi Bersenjata Lengkap Tangkap Warga Desa

Usaha siomai yang digelutinya sudah berjalan satu tahun, sejak duduk di bangku kelas X, hal itu dilakukan demi menghidupi keluarganya.

Setiap harinya, Diki tak lagi berpikir tentang waktu di luar sekolah untuk bermain yang tidak ada gunanya, melainkan memanfaatkan waktunya untuk berusaha. 

“Saya mulai berjualan siomai sejak satu tahun lalu, syukur alhamdulillah jualan saya berjalan dan selalu laris terjual,” kata Diki, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (8/2/2022).

Selain berjualan di sekolah, Diki juga menjual dagangan di kampungnya di Desa Mario, Kecamatan Baebunta.

“Kalau sudah istirahat di sekolah lanjut berjualan, begitu pun setelah pulang sekolah, sore setelah istirahat sedikit saya kembali berjualan keliling kampung,” ucap Diki.

Di sekolah, Diki menjual siomai 200 hingga 300 biji, dengan harga Rp 1.000 per biji dan umumnya laris terjual.

Baca juga: Buaya Berkalung Ban di Palu yang Viral Akhirnya Tertangkap, Ini Sosok yang Mampu Menangkapnya

“Lumayanlah hasilnya, anak-anak sekolah dasar kalau beli siomai antara 2 sampai 5 biji, kalau di sekolah tidak habis dilanjutkan di kampung-kampung,” ujar Diki.

“Cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan membeli bahan siomai, yang utama adalah membantu ekonomi keluarga, saya saat ini tinggal bersama ibu yang bekerja sebagai petani jeruk nipis,” tambah Diki.

Ide berjualan berangkat dari saudaranya yang sudah dari awal berjualan, setelah beberapa hari memperhatikan kakaknya, Diki pun mencoba untuk berjualan.

“Awalnya kakak saya yang berjualan. Saat itu saya malu melihat kaka saya berjualan, tetapi beberapa hari kemudian tiba-tiba saya mau juga berjualan karena saya berpikir saya juga perlu membantu keluarga, nah mulai saat itulah saya belajar berjualan, saya jualan mulai di sekolah,” tutur Diki.

Baca juga: Viral, Unggahan Pria Mengaku Terpapar Covid-19, tapi Jalan-jalan ke Malang, Wali Kota: Sudah Jelas Positif Kok Keluyuran

Salah seorang guru SMKN 8 Luwu Utara, Saheriah, mengatakan, Diki memang menggeluti usahanya setiap hari dan berbeda dengan temannya.

“Saya perhatikan dulunya Diki selalu mengisi Lab bengkel, karena memang dia di jurusan teknik sepeda motor (TSM). Kalau jam belajar sudah selesai di sekolah atau jam pulang, ia langsung pulang ke rumahnya, memang dia memang jarang kumpul-kumpul untuk bermain walaupun dia cukup akrab dengan temannya, dan setahun terakhir aktif berjualan siomai,” jelas Saheriah, guru PPKn.

Saheriah mengatakan, nilai akademik Diki di sekolah normal-normal saja dan tidak ada yang menonjol. Meski demikian, ia tetap rajin ke sekolah sambil menggeluti usahanya.

“Memang kadang kala agak terlambat beberapa menit tiba di sekolah, karena ia mengurusi jualannya. Biasa saya lihat kalau adonan siomainya sudah ada dia jualan, tapi kalau adonannya belum jadi, dia tidak menjual,” imbuh Saheriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Makassar
Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Makassar
Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Makassar
Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Makassar
1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

Makassar
Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Makassar
Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Makassar
Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Makassar
42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

Makassar
Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Makassar
Desa Terisolasi, Lansia Korban Longsor Luwu Ditandu dan Diterbangkan dengan Helikopter ke Belopa

Desa Terisolasi, Lansia Korban Longsor Luwu Ditandu dan Diterbangkan dengan Helikopter ke Belopa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com