“Memang selama ini tidak ada penjaganya dan CCTV di situ. Selama ini aman-aman saja,” tandasnya.
Setelah polisi datang ke lokasi kejadian, sambung Andi Ansar, telah dikantongi identitas pelaku. Jadi pihak Pemerintah Daerah menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian.
“Memang nama itu diduga pelaku. Kebetulan nama itu adalah orang yang berpuluh-puluh tahun tinggal di sana. Selama ini selalu membuat pernyataan bahwa 91 persen koleksi Museum Lapawawoi adalah milik pribadinya,” ungkapnya.
Karena ada penertiban aset Pemerintah Daerah, beber Andi Ansar, orang tersebut harus tinggalkan Museum Lapawawoi. Jadi sekitar 10 hari yang lalu, mereka tinggalkan Museum Lapawawoi.
“Setelah mereka tinggalkan Museum Lapawawoi, kejadian-lah kecurian koleksi benda bersejarah. Koleksi Museum Lapawawoi sudah ada, sebelum orangtua mereka tinggal di situ. Jadi tidak boleh dia mengeklaim bahwa 91 persen benda-benda di Museum Lapawawoi miliknya,” paparnya.
Baca juga: Kerajaan Bone: Letak, Sejarah, Masa Keemasan, dan Keruntuhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.