Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarsius, Primata Terkecil di Dunia nan Romantis dari Sulawesi, Hidup Sendiri Jika Pasangannya Mati

Kompas.com - 13/03/2021, 12:42 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tarsius primata terkecil di dunia adalah satwa endemik Pulau Sulawesi. Tarsius disebut binatang yang romantis karena ia akan sendirian seumur hidup jika pasangannya mati.

Ukuran tarsius sangat kecil yakni tak lebih dari genggaman tangan orang dewasa.'

Tarsius jantan memiliki lingkar kepala sekitar 85 mm dengan panjang tubuh tak lebih dari 160 mm.

Ia ia juga memiliki kaki belakang yang panjangnya dua kali lipat ukuran dewasa sehingga tarsius bisa melompat hingga jarak tiga meter.

Baca juga: Saat Kerja Bakti, Warga Temukan Tarsius di Tebing Gowa Jepang Kiawa

Selain kaki belakang yang panjang, tarsius juga memiliki ekor panjang dengan ukuran 135-275 mmm atau dua kali lipat panjang badannya.

Di bagian bawah jari dan kaki tarsius, terdapat tonjolan atau bantalan yang memungkinkan ia melekat pada permukaan saat melompat.

Dengan kecepatan lompatan, tarsius bisa menangkap burung yang sedang terbang.

Meski demikian, tarsius adalah satwa insektivora atau pemanga serangga. Hanya saja dia juga makan vertebrata kecil seperti kelelawar kecil, ular daun, dan cicak.

Baca juga: Seri Hewan Nusantara: Tarsius Togean, Tarsius Endemik ke-12 dari Sulawesi

Tarsius memiliki rambut tebal dan halus yang menutupi tubuhnya. Warna rambut bervariasi, tergantung dari jenis, yaitu merah tua, cokelat, atau keabu-abuan.

Tarsius juga memiliki ciri khas yakni adanya rambut warna putih di belakang telinga dan rambut penutup telinganya berwarna abu-abu.

Pulau Sulawesi surga bagi tarsius.

Tarsius di Sulawesi Utara merupakan primata terkecil di dunia.NOVA DIEN Tarsius di Sulawesi Utara merupakan primata terkecil di dunia.
Di Sulawesi ada 11 jenis tarsius, yaitu T. tarsier, T. fuscus, T. sangirensis, T. pumilus, T. dentatus, T. pelengensis, T. lariang, T. tumpara, dan T. wallacei.

Masih ada juga dua spesies tarsius lainnya yang ditemukan pada Mei 2017, yaitu Tarsius spectrumgurskyae dan Tarsius supriatnai.

Habitat tarsius berada di antara pepohonan besar di tengah hutan rimba sebagai tempat ia hinggap.

Salah satu wilayah yang banyak didiami tarsius adalah kawasan biosfer Cagar Alam Tangkoko Batuangus, Kecamatan Bitung Utara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca juga: Traveling Ke Bukit Peramun, dari Desa Wisata Digital hingga Tarsius

Di cagar alam seluas sekitar 8.745 hektare itulah tinggal si mungil Tarsius tarsier atau dikenal juga dengan nama Tarsius spectrum.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Makassar
Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Makassar
Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Makassar
Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Makassar
Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Makassar
Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Makassar
Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Makassar
Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Makassar
1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

Makassar
Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Makassar
Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Makassar
Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Makassar
42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com