Tarsius jenis itu juga mudah ditemui di Suaka Margasatwa Tandurusa di Aer Tembaga, yang lokasinya masih di kawasan Bitung juga.
Kawasan tersebut terletak sekitar tiga jam perjalanan dari Kota Manado. Tarsius banyak menghabiskan waktu di ketinggian pohon-pohon besar.
Baca juga: Tips Bertemu Tarsius, Hewan yang Menggemaskan, di Alamnya
Tarsius adalah satwa nokturnal atau sangat aktif pada malam hari.
Mereka mulai beraktivitas dan keluar dari sarangnya di pohon-pohon beringin (Ficus sp) pada sore hari untuk memulai penjelajahan di daerah jelajah mereka (home range).
Kegiatan itu dilakukan sepanjang malam dan kembali ke sarang menjelang pagi. Mereka begitu lincah menjelang peralihan waktu dari siang kepada malam (crespuscular).
Pada saat-saat tersebut, antara pasangan tarsius jantan dan betina akan mengeluarkan suara bersahut-sahutan yang biasa disebut duet call.
Baca juga: Mengenal Tarsius, Monyet Kecil yang Menggemaskan
Pada siang hari, tarsius menjadi lebih pasif dan menghabiskan waktu dengan bersembunyi atau tidur.
Tidak seperti mamalia lainnya, tarsius tidur dengan cara menempel di dahan dan saat tidu, tarsius bisa memejamkan hanya sebelah matanya dan satu matanya terbuka.
Ia memiliki mata yang besar dan bercahaya. Berbeda dengan hewan nokturnal lain, tarsius tidak memiliki daerah pemantul cahaya atau tapetum lucidum di matanya.
Tapetum lucidum adalah lapisan yang terletak tepat di belakang retina, atau pada beberapa spesies terletak di dalam retina.
Baca juga: Peneliti Rilis Dua Spesies Baru Tarsius di Sulawesi
Lapisan ini merefleksikan cahaya yang masuk melalui retina, sehingga menambah jumlah cahaya yang masuk ke dalam sel fotoreseptor.
Dengan kondisi mata serupa itu, kemampuan melihat dalam kondisi gelap lebih tinggi.
Mata pada tarsius merupakan organ terbesar dibanding organ kepala lainnya, dengan diameter bola mata hingga sekitar 16 mm.
Selain itu, tarsius juga dapat memutar kepalanya hingga 180 derajat ke arah manapun untuk melihat mangsanya, mirip seperti burung hantu.
Mereka juga menggunakan vokalisasi (suara) yang efektif untuk berkomunikasi di antara anggota kelompok maupun dengan individu dari kelompok lainnya.
Baca juga: Tarsius, Primata Mungil yang Tahan Banting