KENDARI, KOMPAS. com- Gempa M 4,2 kembali mengguncang kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (24/1/2025) pukul 1.27 Wita dini hari. berkekuatan 4,2 Skala Richter mengguncang Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Selasa (24/1/2025) malam.
Gempa M 4,2 ini merupakan susulan dari gempa utama M 4,9 yang mengguncang wilayah Kolaka pada Jumat (24/1/2025).
Pusat gempa M 4,2 berjarak 3,8 klimeter barat daya Lalolae Kabupaten Kolaka Timur dengan kedalaman 5 kilometer.
Gempa yang mengguncang wilayah Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur hingga terasa di wilayah Kota Kendari disebabkan oleh sesar Kolaka.
Apa itu sesar Kolaka?
Baca juga: 93 Kali Gempa Susulan Guncang Kolaka Timur hingga Selasa Pagi
BMKG menyatakan bahwa Gempa yang terjadi di Kolaka Timur akibat aktivitas sesar Kolaka.
"Keberadaan sesar Kolaka ini memanjang dari arah barat laut ke arah tenggara mulai dari Teluk Bone terus melintasi daratan wilayah kabupaten Kolaka di Kecamatan Pomalaa dan kecamatan Baula," kata Imanuela Indah Pertiwi, PMG Ahli Madya Stasiun Geofisika Kendari dalam keterangan resmi yang diterima Selasa.
"Kemudian Kabupaten Kolaka Timur di Kecamatan Labamdia hingga Kabupaten Konawe Selatan di Kecamatan Lalembu dan kecamatan Tinanggea," imbuh Indah.
Indah mengatakan, walaupun sesar Kolaka memanjang di wilayah-wilayah tersebut, tetapi jika ada gempa bumi, aktivitas sesar dapat berdampak di beberapa wilayah di sekitarnya.
"Sehingga cukup banyak gempa bumi yang terjadi di wilayah sekitar Kolaka disebabkan oleh aktivitas sesar Kolaka," jelas dia.
Kekuatan gempa di Kolaka Timur yang cukup besar ini juga disertai dengan rentetan-rentetan gempa susulan, yaitu gempa yang terjadi setelah gempa utama pada lokasi yang sama atau berdekatan.
Indah menjelaskan, gempa susulan kekuatannya lebih kecil dibanding gempa utama.
Rentetan gempa susulan yang terjadi merupakan penanda bahwa realisasi energi suatu patahan atau sesar yang masih ada hingga mencapai posisi keseimbangannya kembali.
Adapun jumlah gempa susulan yang terjadi masih bervariasi karena gempa bumi tidak dapat diprediksi kejadiannya.
Baca juga: Gempa Kolaka, Pasien RS Benyamin Guluh Panik, Bangunan Rusak Ringan
Novi, salah seorang warga Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur, Sultra mengaku sangat panik karena baru pertama kali merasakan gempa dengan getaran yang cukup keras.
Akibatnya, sejumlah peralatan dapur bergeser, Tak hanya itu ayam milik warga ikut berhamburan dari kandangnya.
Novi bersama keluarga dan warga lainnya berlarian keluar dari rumah.
"Keras sekali. Seng rumah sampai bunyi-bunyi sampai terlepas dari pakunya. Sumpah kak kulkas sampai bergeser, nda bohong," ungkap Novi kepada Kompas.com lewat telepon, Jumat (24/1/2025) malam.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang