Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Kolaka, Pasien RS Benyamin Guluh Panik, Bangunan Rusak Ringan

Kompas.com, 24 Januari 2025, 23:36 WIB
Kiki Andi Pati,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS. com- Gempa Tektonik berkekuatan 4,9 Skala Richter yang menguncang Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (24/1/2025) pukul 20.37 Wita menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan Rumah Sakit Benyamin Guluh.

Akibat getaran gempa, bagian tegel pada dinding pintu masuk lift lantai 3 terlepas dan jatuh ke lantai hingga pecah.

Tak hanya itu, puluhan orang dan pasien panik. Mereka memilih turun dari lantai 4 dan 3 menuju lobi untuk mengamankan diri.

Baca juga: Gempa Susulan di Kolaka Terjadi Tiga Kali, BMKG: Pusatnya di Darat

Penjabat (Pj) Bupati Kolaka, Fadlansyah didampingi Direktur Rumah Sakit sejumlah Kadis langsung mengunjungi rumah sakit milik pemerintah.

Pj bupati Kolaka menyampaikan bahwa pihaknya melihat langsung bangunan rumah sakit yang terdampak gempa, yakni pada material lift yang pecah dan jatuh ke lantai namun operasional lift tetap berfungsi.

Gempa Tektonik berkekuatan M 4,9 yang menguncang Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (24/1/2025) pukul 20.37 Wita menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan Rumah Sakit Benyamin Guluh. DOK. WARGA/BMKG Gempa Tektonik berkekuatan M 4,9 yang menguncang Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (24/1/2025) pukul 20.37 Wita menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan Rumah Sakit Benyamin Guluh.

Selain itu, lanjut Fadlansyah, ada beberapa pasien merasa tidak nyaman sehingga memilih keluar dari ruang perawatan dan beristirahat di lobby dan teras teras rumah sakit, tapi tetap dikontrol.

Baca juga: Gempa M 4,9 Guncang Kolaka Timur, Warga Lari Bawa Ayam dari Kandang

"Karena memang masih ada kita rasakan gempa susulan meskipun lebih kecil getarannya. Sekarang pasien sudah kembali ke ruangan perawatan," kata Fadlansyah.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kolaka untuk tetap waspada, dan tidak ada lagi gempa susulan.

Fadlansyah menambahkan, jika ada warga yang terdampak gempa untuk segera melaporkan ke pemerintah daerah, baik kerusakan milik pribadi atau fasilitas umum lainnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka Timur, Dewa Made Ratmawan mengatakan, hingga kini belum ada laporan temuan kerusakan akibat gempa.

"Laporan dari Camat Lalolae dan Camat Ladongi hingga kini tidak ada kerusakan berat yang terjadi, yang ada hanya kepanikan warga", kata Dewa.

Baca juga: Gempa M 4,9 Guncang Lalolae Kolaka Timur, Tidak Berpotensi Tsunami

Namun demikian, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan setiap Kecamatan guna memastikan semuanya baik.

Gempa Tektonik ini berpusat di darat tepatnya di 14 Km Barat Daya Kolaka.

Getaran gempa juga dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Kolaka Timur, Bombana, Kolaka Utara, Konawe, Konawe Utara.

Hingga pukul 22.00 Wita, ada tiga gempa susulan yang mengguncang Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat malam (24/1/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau