MAKASSAR, KOMPAS.com - Jumlah warga yang mengungsi akibat bencana banjir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terus meningkat.
Hingga Senin (23/12/2024), total pengungsi mencapai 610 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.299 jiwa.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, pengungsi tersebar di 31 titik pengungsian.
Wilayah yang terdampak banjir kini mencakup 9 kelurahan.
"Ini tersebar di 31 titik pengungsian. Wilayah yang terdampak banjir juga sudah mencapai 9 kelurahan," kata Kepala BPBD Makassar, Akhmad Hendra Hakamuddin, saat dikonfirmasi.
Baca juga: Wali Kota Makassar Janjikan Hadiah untuk Warga Pemberi Solusi Banjir
Akhmad menjelaskan bahwa banjir masih merendam 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, dan Panakkukang.
"Paling banyak pengungsi di Kecamatan Manggala, di sana ada 1.031 jiwa, selanjutnya di Kecamatan Biringkanaya total ada 963 jiwa," ucapnya.
Saat ini, petugas dari BPBD, Basarnas, dan TNI-Polri masih melakukan patroli menggunakan kapal karet untuk memeriksa warga yang terjebak banjir.
"Di lokasi, petugas SAR gabungan masih terus melakukan monitoring di titik parah untuk mengecek warga," beber Akhmad.
Akhmad juga menyampaikan bahwa kebutuhan paling mendesak saat ini meliputi pakaian, selimut, dan popok bayi.
Baca juga: Update Banjir di Kota Makassar, Kendala Bantuan, dan Warga yang Memilih Bertahan di Rumahnya...
"Kebutuhan mendesak saat ini seperti air mineral, susu bayi, popok, dan pakaian," tutupnya.
Diketahui, banjir setinggi kurang lebih 2 meter telah melanda beberapa wilayah di Kota Daeng sejak Jumat (20/12/2024) lalu, memaksa warga untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang