GOWA, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengakibatkan seorang ibu rumah tangga (IRT) tewas.
Korban meninggal dunia setelah sepeda motor yang dikendarainya tertimpa pohon.
Satu korban lainnya mengalami luka dan dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).
Baca juga: Diduga Depresi Diminta Ikut Seleksi PPPK, Satpam di Yogyakarta Ditemukan Tewas Gantung Diri
Peristiwa nahas ini terjadi pada Selasa (12/11/2024) pukul 13.20 Wita di Jalur Trans Sulawesi, Dusun Tanakaraeng, Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju, Gowa, Sulsel.
Saat itu, korban yang berinisial AM (17) sedang mengendarai sepeda motor berboncengan dengan Daeng Ruki (20) dari arah Barat menuju Timur.
Hujan yang mulai turun disertai angin kencang menumbangkan pohon randu setinggi 15 meter dan menimpa korban.
Baca juga: Saat Petani di Bone Diminta Bayar Rp 3 Juta Per Unit untuk Bantuan Hand Traktor Kementan...
Baca juga: Respons Pemprov Kalteng soal Gubernur dan Sejumlah Pejabat yang Dilaporkan KPK...
Akibatnya, AM tewas di lokasi kejadian, sementara Daeng Ruki terpental dan mengalami luka ringan.
"Jadi dua wanita berboncengan dan tertimpa pohon. Korban meninggal dunia dengan kondisi leher patah, sementara satu korban selamat," kata Kapolsek Mamuju Ipda Ibnu Mas'ud, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa.
Warga sekitar langsung mengevakuasi korban ke rumah duka yang berjarak 500 meter dari tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Soal Pungli Hand Traktor Bantuan Kementan Rp 3 Juta, Ini Kata Kejari Bone
Sementara itu, Daeng Ruki dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi segera menggelar olah TKP dan mengevakuasi material pohon randu yang menutupi jalan raya.
Polisi mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitas, mengingat bulan ini telah memasuki pergantian musim, di mana cuaca buruk dapat terjadi kapan saja.
"Kami imbau kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada dalam beraktivitas di luar rumah karena ini sudah memasuki musim pancaroba," pungkasnya.
Baca juga: Keraton Yogyakarta Gugat Rp 1.000 ke PT KAI soal Lahan di Stasiun Tugu, Apa yang Diminta?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang