MAKASSAR, KOMPAS.com- Pihak kepolisian mengungkap penyebab kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di kawasan padat penduduk di Jalan Laiya, Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (28/10/2024).
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, kebakaran terjadi lantaran ada unsur kesengajaan. Polisi juga telah menangkap pelaku pembakaran.
Hasil penyelidikan polisi juga, rumah semi permanen yang terbakar mencapai 33 unit. Para warga yang terdampak kebakaran juga sementara masih mengungsi di beberapa lokasi.
"Kebakaran kurang lebih 33 rumah warga yang terbakar. Kemudian dilakukan penyelidikan dan pelaku sudah ditangkap oleh Resmob Polda Sulsel," kata Dirreskrimum Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti saat diwawancarai awak media, Selasa (29/10/2024) malam.
Baca juga: Kebakaran Besar Hanguskan 11 Ruko di Lamandau Kalteng, Apa Penyebabnya?
Berdasarkan informasi, pelaku pembakaran puluhan rumah itu bernama Muh Rijal (39), dia ditangkap di kediamannya yang terletak di Jalan Muh Yamin, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sulsel, pada Senin (28/10/2024) malam.
"Untuk sementara, pengakuan yang bersangkutan dari terduga pelaku ini mengaku sendiri (melakukan aksi pembakaran)," ucap Jamaluddin.
Sebelumnya diberitakan, puluhan rumah semi permanen di kawasan padat penduduk di Jalan Laiya, Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), rata dengan tanah usai kebakaran hebat, pada Senin (28/10/2024).
Peristiwa kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah semi permanen itu terjadi sekitar pukul 05:00 Wita, disaat para warga masih beristirahat.
Baca juga: 24 Rumah Semi Permanen di Makassar Terbakar, 211 Orang Mengungsi
Berdasarkan keterangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar, api dapat dijinakkan setelah menerjunkan sebanyak puluhan personel dan armada.
Sementara, Lurah Gaddong, Andi Muhammad Nizar mengungkapkan bahwa akibat kebakaran hebat tersebut sebanyak 211 jiwa warga terpaksa mengungsi ke posko pengungsian.
"Untuk dampaknya, korban sekitar 57 Kepala Keluarga (KK), 211 jiwa. Pengungsi, semua sekitar 211 jiwa. Posko pengungsian ada di tanah kosong disediakan, dapur umum, ada juga posko kesehatan," ungkap Nizar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang