MAKASSAR, KOMPAS.com - Rumah Sakit Otak dan Jantung (RSOJ) Pertamina Royal Makassar menanggapi dugaan penganiayaan yang dialami salah seorang dokter, yang kini viral di media sosial.
Peristiwa tersebut melibatkan dokter berinisial MI (28) dan terjadi di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Jumat, 18 Oktober 2024.
Direktur RSOJ Makassar, dr Ramadi, menjelaskan bahwa insiden ini bermula ketika seorang pasien datang ke IGD untuk mendapatkan perawatan.
Baca juga: Video Viral Pengantar Pasien Aniaya Dokter di Makassar, Ada Apa?
Suami pasien melaporkan bahwa istrinya jatuh.
"Kemudian dokter dan perawat menghampiri dan bertanya untuk anamnesa pasien, di mana hal ini sudah sesuai dengan prosedur," ungkap Ramadi dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/10/2024).
Ramadi menegaskan bahwa semua pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dan tenaga medis saat itu telah sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku.
"Dokter kami telah memberikan pelayanan terbaik sesuai standar operasional yang berlaku. Fokus utama kami selalu pada keselamatan dan kesehatan pasien, dan kami sangat menyesalkan adanya insiden kekerasan terhadap dokter yang sedang bertugas," tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa pelayanan medis kepada pasien, dalam hal ini istri dari pelaku, telah dilakukan secara optimal dan tanpa diskriminasi.
"Profesionalitas kami sebagai tenaga kesehatan tidak terganggu oleh tindakan kekerasan yang dilakukan oleh keluarga pasien. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh pasien," ungkap Ramadi.
Terkait insiden ini, Ramadi memastikan bahwa operasional rumah sakit tetap berjalan normal dan tidak terpengaruh.
"Kami ingin memastikan kepada masyarakat bahwa pelayanan di rumah sakit kami tetap berjalan normal dan aman. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang prima," tegasnya.
Meski demikian, Ramadi mengakui bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terkait pelayanan rumah sakit.
"Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk terus memperbaiki dan meningkatkan sistem di rumah sakit," tutupnya.
Sebelumnya, peristiwa penganiayaan tersebut melibatkan dokter MI yang dianiaya oleh pengantar pasien berinisial Y (37).
Baca juga: Debat Kandidat Pilkada Makassar Sempat Ricuh, Ada Pendukung Bawa Pengeras Suara
Insiden ini terjadi di ruang IGD saat dokter dan perawat berusaha membantu pasien.
Aksi penganiayaan tersebut viral di media sosial setelah rekaman CCTV beredar.
Dalam video tersebut, terlihat Y, yang mengenakan kaus putih, melayangkan pukulan hingga dokter MI terpental ke kursi, meskipun beberapa perawat berusaha menenangkan Y dan petugas keamanan rumah sakit juga terlibat untuk meredakan situasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang