Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Longsor Terjang Tambang Rakyat di Gorontalo, 10 Orang Tewas dan Belasan Dilaporkan Hilang

Kompas.com, 8 Juli 2024, 11:24 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Banjir dan longsor menerjang sejumlah lima kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada hari Minggu (7/7/2024). 

Banjir dan longsor itu dipicu hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah tersebut pada Sabtu (6/7/2024). 

Lalu dilaporkan sebanyak 26 orang hilang saat longsor menerjang tambang rakyat di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa pada Minggu (7/7/2024) pagi.

Baca juga: Banjir Terjang Bone Bolango Gorontalo, Ratusan Warga Mengungsi

"Berdasarkan pendataan sementara yang dilakukan BPBD Kabupaten Bone Bolango, terdapat 288 kepala keluarga atau 1.029 warga yang terdampak bencana banjir ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D dalam Siaran Pers pada Minggu (7/7/2024).

Baca juga: 4 Orang Tertimbun Jembatan Roboh di Gorontalo, 1 Orang Tewas

Longsor di tambang rakyat

Sementara itu, hal senada juga dijelaskan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo, Heriyanto.

Pihaknya mengatakan, pada Senin (8/7/2024) ada 10 orang meninggal dan belasan lainnya masih dalam pencarian akibat bencana longsor tersebut.

“Sejak pukul 06.00 Wita kami sudah menyiapkan dan pengecekan personel,” kata Heriyanto, 

Baca juga: Seratusan Orang Dikerahkan untuk Cari Korban Longsor Tambang Emas Tradisional di Bone Bolango

"Hasil pendataan dari masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya ada sekitar 20 korban lainnya yang masih dalam tahap pencarian," ungkap Heriyanto, dilansir dari KompasTv

Seperti diketahui, longsor juga menerjang satu unit jembatan dan rumah warga. BPBD setempat bersama tim SAR gabungan hingga saat ini terus mengupayakan pencarian korban hilang.

Baca juga: Usai Dihantam Longsor dan Banjir, Jalanan di Kota Gorontalo Kembali Normal

Bantuan korban banjir dan longsor 

Beberapa kendaraan terjebak banjir di ruas jalan di Kota Gorontalo akibat curah hujan yang tinggi. Hujan juga menyebabkan longsor di Kelurahan Leato Utara yang mengakibatkan 3 mobil terjebak.DOK. BPBD KOTA GORONTALO Beberapa kendaraan terjebak banjir di ruas jalan di Kota Gorontalo akibat curah hujan yang tinggi. Hujan juga menyebabkan longsor di Kelurahan Leato Utara yang mengakibatkan 3 mobil terjebak.

Sementara itu, lima kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Kabila Bone, Kecamatan Botupingge, Kecamatan Bone, Kecamatan Bonepantai dan Kecamatan Bulango Utara. 

Lalu tercatat ada 288 rumah warga dari lima kecamatan tersebut digenangi air dan lumpur dari material bawaan banjir.

Para korban banjir pun segera diungsikan ke tempat lebih aman. Untuk kebutuhan para pengungsi terus diupayakan. 

"Berdasarkan pendataan sementara yang dilakukan BPBD Kabupaten Bone Bolango, terdapat 288 kepala keluarga atau 1.029 warga yang terdampak bencana banjir ini," kata Abdul Muhari.

"Dari jumlah total warga terdampak tersebut, 11 kepala keluarga atau 24 jiwa di antaranya mengungsi ke tempat lebih aman. Hingga kini hujan masih mengguyur lokasi terdampak secara periodik," jelasnya di rilis resminya. 

(Penulis: Rosyid A Azhar | Editor: Sari Hardiyanto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: 1.029 Warga Terdampak Banjir dan Tanah Longsor di Bone Bolango, 26 Orang Dilaporkan Hilang 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau