Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Warga Bakar Motor Pembegal di Makassar, Ternyata Salah Sasaran

Kompas.com, 2 Agustus 2023, 08:15 WIB
Reza Rifaldi,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Beredar di berbagai platform media sosial warga di wilayah Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan aksi pembakaran sebuah motor yang diduga merupakan milik pelaku begal.

Dalam video yang beredar itu, nampak motor itu dirusak warga dengan cara dibakar tepat di tengah jalan raya. Kobaran api pun menghanguskan seluruh bagian kendaraan roda dua itu.

Dari informasi yang beredar, motor tersebut merupakan milik pelaku begal yang dikejar warga usai melakukan aksinya.

Baca juga: Kabur Masuk Desa, Pelaku Utama Pembunuhan Pria di Lobi Penginapan Makassar Ditangkap

Saat dikejar, pelaku begal itu pun jatuh dan melarikan diri meninggalkan motornya.

Viralnya video itu, polisi pun turun tangan melakukan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi. Lokasi pembakaran motor itu diketahui terjadi di bilangan Jalan Daeng Ramang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulsel, pada Senin (31/7/2023) dini hari.

Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya Iptu Sangkala mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya motor yang dibakar itu bukanlah milik pelaku begal.

"Itu bukan begal, kejadiannya berawal adanya seorang anak muda yang menggunakan sepeda motor berboncengan dengan pacarnya mengantar dan melintas sekitar lokasi kemudian saat pulang ada sekumpulan anak muda di lokasi," kata Sangkala kepada awak media saat dikonfirmasi, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Sederet Fakta Dokter Makmur, Jadi Tersangka Usai Tampar Balita 3 Tahun di Makassar dan Dipecat

Kata Sangkala, saat korban yang berinisial RH melintas, sekumpulan pelaku pun langsung mengejarnya dan meneriakinya sebagai pelaku begal.

Merasa terdesak dan terancam, RH pun kabur meninggalkan motornya di lokasi. Sekumpulan pemuda itu pun merusak motor RH dengan cara dibakar.

Polisi menyebut, sekumpulan pemuda ini menyangka RH sebagai musuhnya yang pernah terlibat perselisihan dan berani melintas di wilayah tersebut.

"Korban ini dikira merupakan orang yang pernah terlibat perselisihan dengan mereka sehingga tiga unit sepeda motor mengejar korban karena korban terdesak korban berlari meninggalkan sepeda motor kemudian sepeda motornya tertinggal," ucapnya.

Atas peristiwa itu, RH pun membuat laporan polisi di Mapolsek Biringkanaya. Polisi pun sementara telah mengamankan dua terduga pelaku yang masing-masing berinisial LT (19) dan OC (20).

"Tindakan kami dengan adanya menerima laporan atas kejadian tersebut maka kami melakukan penyelidikan di lapangan. Dari beberapa nama, ada yang sudah kami amankan yang diduga ada di lokasi saat perusakan," ucapnya.

Sangkala juga menyebut, pelaku bahkan sengaja mengambil gambar motor terbakar lalu diviralkan di berbagai platform media sosial.

"Motifnya ini bisa dikatakan salah sasaran karena korban hanya melintas di lokasi. Pelaku ini memang lokasi tempat tinggalnya di sekitar TKP tidak jauh dari," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau