MAKASSAR, KOMPAS.com - Kasus kekerasan dan narkoba terjadi di sejumlah kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kasus-kasus tersebut membuat heboh dunia pendidikan di Indonesia.
Kasus yang paling mendapat sorotan publik adalah penemuan brankas narkoba di salah satu sekertariat mahasiswa di Universitas Negeri Makassar (UNM).
Kompas.com, merangkum sejumlah kasus kriminal yang terjadi di kampus-kampus ternama sejak bulan Mei 2023.
Kasus kekerasan melibatkan seorang mahasiswa dari Fakultas Peternakan Unhas Makassar berinisial M (23). M ini melakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam terhadap seorang alumni Unhas Makassar berinisial MT (27).
Peristiwa itu terjadi di dalam kampus Unhas Makassar, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, pada Sabtu (13/5/2023) lalu. Pemicu penganiayaan hanya masalah sepele, yakni M marah lantaran kursi inventaris organisasinya digunakan korban untuk latihan.
Baca juga: Polisi Tangkap Mahasiswa Unhas Makassar yang Buat Video Tak Senonoh Mahasiswi Sedang Tidur
Tak lama usai kejadian, M pun diamankan pihak kepolisian. Atas perbuatannya, M pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan bakal mendapatkan hukuman penjara paling lama 2 tahun 8 bulan.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka, pasal 351 ayat (1) KUHP, " kata Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea Iptu Jeriady saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (16/5/2023).
Belum lama ini, beredar sebuah video aksi perundungan terhadap dua orang mahasiswa yang dilakukan oleh sejumlah seniornya di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Peristiwa itu terjadi tepatnya di lantai 3 gedung perkuliahan di Unismuh Makassar, pada Senin (29/5/2023) lalu.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Unismuh Makassar Hadi Saputra mengatakan, dua mahasiswa semester 4 berinisial EA dan AE menjadi korban perundungan karena melepas spanduk ajakan perang kelompok.
Korban melepas spanduk ajakan perang kelompok yang terpasang di Lantai 2 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
Baca juga: Mahasiswa UNM Makassar Ditemukan Tewas Saat Bermain Ponsel
"Iya (motifnya karena pencopotan spanduk) info yang kami dapatkan seperti itu. Yang buka spanduk EA dan AW. Keduanya diduga dipukul karena mau mencopot spanduk itu," kata Hadi Saputra kepada KOMPAS.com, Rabu (31/5/2023).
Spanduk yang terpasang di Menara Iqra Unismuh Makassar ajakan perang kelompok dengan tulisan "Undangan Perang Terbuka untuk TATG".
Diketahui TATG kepanjangan dari Taro Ada Taro Gau. Organisasi mahasiswa daerah (Organda) dari Kabupaten Bone.
Seiring kasus itu berjalan, pada Selasa (30/5/2023) polisi pun mengamankan satu orang pelaku berinisial W. Empat orang rekan W juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).