Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap Mahasiswi di Makassar Tewas Dibunuh Kekasih Sendiri, Sempat Datang Bawa Korban ke RS

Kompas.com, 12 Juni 2023, 15:47 WIB
Reza Rifaldi,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyebab kematian mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) berinisial M (21) yang ditemukan tak bernyawa dalam kamar kosnya kini mulai terungkap.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi M ternyata dibunuh oleh kekasihnya sendiri berinisial J (24) yang kesehariannya bekerja sebagai penjual nasi goreng tidak jauh dari kampus korban.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, berdasarkan hasil autopsi di tubuh M terdapat sejumlah luka bekas kekerasan.

"Dari hasil visum yang dilakukan pihak rumah sakit dan juga autopsi dari pada Labfor, didapatkan bahwa ada beberapa luka akibat kekerasan, yaitu diantaranya sebelah mata kiri, kemudian kepala di bagian belakang. Ada tanda-tanda kekerasan dilakukan oleh seseorang," jelas Ngajib saat ekspose pengungkapan di Mapolsek Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel. Senin (12/6/2023) siang.

Baca juga: MR, Pelaku Penganiyaan dan Pengeroyokan di Kampus Unismuh Makassar Di-drop Out

Tak hanya itu, fakta berikutnya didapatkan polisi yakni M dikabarkan mengandung 4 bulan. Parahnya lagi, saat M ditemukan tewas dalam kamarnya, pelaku juga sempat mengantarkan korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar.

"Kemudian juga dari hasil autopsi diperoleh bahwa ada di dalam tubuh korban ini janin bayi umur 4 bulan. Dari hasil penyelidikan dari keterangan saksi-saksi yang ada kemudian juga diperoleh ada beberapa barang bukti yaitu diantaranya pakaian," ungkap Ngajib.

Dari kamar korban, polisi juga menemukan beberapa obat-obatan. Polisi pun menyebut pelaku pembunuhan mahasiswi Universitas Hasanuddin (Unhas) merupakan sang kekasih sendiri yang baru dikenalnya satu bulan terakhir.

"Ada beberapa obat yang diperoleh di TKP. Akhirnya kita menyimpulkan bahwa ada salah satu orang inisial J, dia adalah pacar daripada korban. Yang kita patut diduga yang bersangkutan adalah selaku pelaku daripada pembunuhan," bebernya.

Baca juga: Ada Luka Lebam di Jasad Mahasiswi Unhas Makassar yang Ditemukan Tewas Dalam Indekos

Sebelumnya, warga di salah satu perumahan yang terletak di Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dihebohkan dengan penemuan mayat seorang mahasiswi dalam rumah. Minggu (11/6/2023) dini hari.

Jasad wanita berinisial M (21) ini diketahui merupakan mahasiswi semester 2 yang berkuliah di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

M sendiri diketahui tercatat sebagai warga Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel). Jasadnya pun kini telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar guna menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut informasi, jasad mahasiswi ini ditemukan pertama kali oleh rekannya yang datang ke indekos M. Lantaran khawatir, sebab M tidak pernah merespon ketika dihubungi.

Saat jasad M ditemukan, terdapat sejumlah luka lebam-lebam di hampir sekujur tubuhnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau