Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembakaran Kapal Nelayan pada 2021 Kembali Diusut, Pemkab Bantaeng Minta Warganya Tidak Tutup Jalan Trans Sulsel

Kompas.com - 22/08/2022, 14:01 WIB
Hendra Cipto,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANTAENG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bantaeng meminta kepada warganya agar tenang dan tidak melakukan penutupan jalan Trans Sulawesi Selatan.

Hal tersebut diungkapkan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Bantaeng, Jaemuddin ketika dikonfirmasi, Minggu (21/8/2022).

Dia mengungkapkan jika tidak ada penutupan jalan Trans Sulawesi Selatan hari ini. Di mana  penutupan jalan dilakukan warga Bantaeng, Sabtu (20/8/2022) siang dan malam hari.

Baca juga: Kasus Pembakaran Kapal Nelayan Mandek di Polres Bulukumba, Warga Kabupaten Bantaeng Blokade Jalan Trans Sulawesi

"Terakhir penutupan jalan tadi malam. Hari ini tidak ada lagi penutupan jalan, karena sudah ada mediasi," katanya.

Jaemuddin menjelaskan hasil mediasi dengan warga, aparat kepolisian Polres Bulukumba yang menangani kasus pembakaran kapal nelayan Bantaeng pada 2021 lalu. Namun, pada kejadian kedua pembakaran kapal nelayan beberapa hari lalu tidak juga ditangkap pelakunya.

"Ada dua kasus pembakaran dan perusakan kapan nelayan Bantaeng. Pertama pada 2021 lalu dan kedua beberapa hari lalu. Pada kasus pertama, kapal nelayan Bantaeng dibakar di tengah laut oleh nelayan Bulukumba di perairan Bulukumba. Beruntung, nelayan Bulukumba berhasil selamat," jelasnya.

Dari hasil mediasi itu, sambung Jaemuddin,  Wakapolres Bulukumba langsung datang menemui warga Bantaeng yang melakukan penutupan jalan. Warga Bantaeng yang menjadi korban pembakaran dan perusakan kapal langsung dimintai keterangannya.

"Wakapolres Bulukumba juga sudah berjanji secepatnya menyelesaikan dua kasus itu dan menangkap pelakunya. Para korban pun telah di BAP di Polres Bulukumba tadi malam," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, kasus pembakaran kapal nelayan tidak tuntas (mandek) di Polres Bulukumba, warga Kabupaten Bantaeng demo tutup penuh jalan Trans Sulawesi Selatan, Sabtu (20/8/2022).

Ratusan warga Kabupaten Bantaeng menutup jalan trans Sulawesi Selatan dengan menggunakan kapal nelayan (jolloro) yang bekas terbakar. Kapal tersebut melintang di jalanan hingga mengakibatkan arus lali lintas menjadi lumpuh total.

Aksi demonstrasi warga Kabupaten Bantaeng ini terjadi sekitar beberapa jam, sebelum pemerintah setempat dan aparat kepolisian memberikan penjelasan dan berjanji akan mengganti kapal-kapal nelayan yang rusak dibakar dan akan menyelesaikan kasusnya yang ditangani di Polres Bulukumba.

Pendemo menuntut aparat kepolisian Polres Bulukumba menuntaskan beberapa kasus pembakaran kapal nelayan Bantaeng yang diduga dilakukan nelayan Bulukumba.

Baca juga: Protes Lapaknya Disomasi dan Tolak Pengosongan Lahan, Pemilik Tempat Hiburan Malam di Cakung Blokade Jalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Makassar
Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Makassar
Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Makassar
Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Makassar
Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Makassar
Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Makassar
Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Makassar
Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Makassar
1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

Makassar
Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Makassar
Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Makassar
Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Makassar
42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com