Penulis
MANADO, KOMPAS.com - Polda Sulawesi Utara (Sulut) resmi menetapkan nakhoda Kapal Motor (KM) Barcelona V sebagai tersangka. Kapal tersebut mengalami terbakar hebat di perairan Talise, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Minggu (20/7/2025).
Selain, nakhoda, Ditpolairud Polda Sulut juga sementara memeriksa 13 anak buah kapal (ABK) usai kebakaran KM Barcelona V yang berlayar dari Kabupaten Kepulauan Talaud menuju Kota Manado.
"Berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan Ditpolairud Polda Sulut menetapkan satu tersangka berinisial IB," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol. Alamsyah P Hasibuan, di Manado, Senin, dikutip dari Antara.
Baca juga: 568 Penumpang KM Barcelona VA Selamat, Dievakuasi ke Pulau Gangga II
Diduga terdapat ketidaksesuaian penumpang dengan manifes. Selain itu, Polisi juga menduga tidak berjalannya standar operasional prosedur (SOP) kedaruratan.
KM Barcelona yang melayani rute Kepulauan Talaud–Manado dilalap api saat melintas di antara Pulau Talise dan Pulau Gangga, Sulawesi Utara, Minggu siang (20/7/2025) sekitar pukul 12.00 WITA.
Salah satu penumpang, William Edson Apena, melakukan live streaming di Facebook saat kobaran api mulai menjalar dari bagian belakang kapal.
Tayangan ini viral karena memperlihatkan minimnya koordinasi awak kapal dan ketidaksiapan tim penyelamat.
“Saya lihat langsung ABK panik, pelampung tidak dibagikan, dan evakuasi tidak jelas. Bahkan tim penyelamat seperti Basarnas dan Bakamla sempat berdebat di tengah situasi darurat,” ujar William, dikutip dari Tribun Manado.
Baca juga: Kapten KM Barcelona VA Jadi Tersangka Tragedi Kebakaran, Apa Pelanggaran Seriusnya?
TNI turut membantu melakukan evakuasi korban kebakaran KM Barcelona VA di perairan Pulau Talise, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (20/7/2025).Dalam insiden memilukan ini, sebanyak 571 penumpang berada di atas kapal.
Dari jumlah tersebut, 568 berhasil diselamatkan, namun 3 penumpang dinyatakan meninggal dunia.
Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus mengonfirmasi bahwa sumber api bukan dari mesin, melainkan kamar penumpang nomor 33.
Hal ini menepis dugaan awal bahwa api berasal dari ruang mesin.
“Kami mendapat info bahwa asap muncul dari kamar nomor 33. Namun ini masih akan kami selidiki lebih lanjut,” jelas Yulius saat mengunjungi posko korban di Pelabuhan Manado.
Diketahui, KM Barcelona bertolak dari Pelabuhan Melonguane pada Sabtu malam pukul 00.00 WITA.
Baca juga: Menhub Minta KNKT Selidiki Kebakaran KM Barcelona VA
Sempat singgah di Pelabuhan Lirung pukul 02.00 WITA untuk menaikkan penumpang tambahan.