MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyebab dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) berinisial HY nekat mengakhiri hidup mulai terkuak.
Kuat dugaan HY mengakhiri hidup karena depresi.
HY merupakan warga asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
HY ke Kota Makassar bersama sang istri setelah terangkat sebagai dosen melalui jalur seleksi PPPK pada 2023 lalu.
HY dan istrinya pun memilih tinggal di sebuah indekos tidak jauh dari lokasi ditemukannya ia tewas tergantung.
"Awal kehadirannya di Makassar bersama istrinya, namun beberapa waktu terakhir istrinya pulang ke Kendari. Sejak itu, ia hidup sendiri di kosnya," ucap Rektor UNM Makassar, Karta Jayadi, dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (13/7/2025).
Baca juga: Jasad Dosen UNM Ditemukan Tergantung di Pohon Makassar, Ini Temuan Polisi
Karta Jayadi menyebut, HY merupakan pribadi pendiam dan tertutup, namun dinilai rajin dalam memberikan pelajaran kepada mahasiswa.
Bahkan, sebelum ditemukan tewas tergantung, almarhum disebut kerap membawa seutas tali.
Karta Jayadi pun menyampaikan bahwa kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bahwa pentingnya bersosialisasi dan berinteraksi agar segala masalah menemukan jalan keluar.
"UNM Makassar sangat berduka atas kejadian ini. UNM sudah berkomunikasi dengan keluarganya di Makassar dan di Kendari," ungkap dia.
Kuat dugaan HY nekat mengakhiri hidup karena sedang menghadapi permasalahan dalam rumah tangganya bersama sang istri.
Sejak sang istri kembali ke kampung halaman, kepribadian HY mulai berubah.
Baca juga: Dosen UNM Tersangka Pelecehan Sesama Jenis Ditahan, Segera Disidangkan
Sebelumnya, seorang dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) ditemukan tewas dengan posisi tergantung di kawasan Jalan Monumen Emmy Saelan III, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (11/7/2025).
Penemuan itu pun membuat gempar warga setempat, hingga mengundang keramaian.
Di lokasi, warga juga menemukan kendaraan roda dua bernomor polisi DT 6618 LF milik korban.