POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Menjelang tahun ajaran baru 2025, sejumlah toko perlengkapan seragam sekolah di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mulai diserbu pembeli.
Lonjakan permintaan ini sudah terlihat sejak sepekan terakhir dan membawa berkah tersendiri bagi para pedagang, yang mengaku omzet penjualan meningkat hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Baca juga: Menjelang Tahun Ajaran Baru, Penjualan Seragam di Pasar Kramat Jati Lesu
Pantauan Kompas.com di Pasar Sentral Pekkabata, pusat perbelanjaan terbesar di Polewali Mandar, suasana toko seragam sekolah terlihat jauh lebih sibuk dari biasanya.
Sejak pagi, pemilik dan karyawan toko sudah sibuk melayani pembeli yang datang silih berganti.
Antrean panjang bahkan terlihat di depan beberapa toko, dengan orang tua dan anak-anak menunggu giliran berbelanja perlengkapan sekolah.
Kebanyakan pembeli adalah ibu-ibu yang sengaja membawa anaknya agar dapat langsung mencocokkan ukuran pakaian. Salah satunya Fitri, warga Kelurahan Darma, yang sedang mencari seragam SD untuk putrinya.
"Sengaja bawa anak ke pasar supaya bisa langsung dicoba. Ukuran bajunya kan beda-beda, jadi lebih enak kalau langsung diukur di badan. Soal harga masih terjangkau, apalagi sekarang memang musimnya orang belanja seragam," ujar Fitri, Sabtu (12/7/2025).
Harga satu setel seragam sekolah bervariasi, tergantung bahan dan jenjang pendidikan.
Untuk seragam SD, harga berkisar mulai Rp 120.000 per set, sedangkan seragam SMA bisa mencapai Rp 200.000.
Beberapa item paling dicari antara lain seragam putih biru, putih abu-abu, pakaian pramuka, topi, dasi, hingga perlengkapan sekolah lainnya.
Baca juga: Ada Program Seragam Sekolah Gratis di Kota Serang Mulai 2026
Salah satu pedagang seragam sekolah, Hj. Ratna, mengaku tokonya mulai dipadati pembeli seiring dengan berakhirnya masa libur sekolah. Ia menyebut peningkatan jumlah pembeli turut mendongkrak omzet secara signifikan.
"Alhamdulillah, sejak pagi sampai sore pembeli terus berdatangan. Penjualan bisa meningkat sampai tiga kali lipat dibanding hari biasa," kata Hj. Ratna kepada Kompas.com.
Jika pada hari biasa ia hanya mampu menjual sekitar satu lusin seragam, kini jumlah itu melonjak menjadi lebih dari 10 lusin per hari.
Kenaikan permintaan ini membuat para pedagang mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah dalam sepekan terakhir.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang