GORONTALO, KOMPAS.com – Tiga dari 10 orang mahasiswa KKN Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang terseret arus sungai di daerah tambang baru di Kabupaten Bone Bolango, meninggal dunia.
Sebelumnya, 10 mahasiswa Teknik Geologi ini sedang melakukan penelitian geologi di daerah tambang baru di bagian hulu Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango.
Namun tiba-tiba hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Mereka terisolasi dalam keadaan kehujanan dan terseret arus.
Tujuh orang mahasiswa sudah ditemukan selamat.
Baca juga: Kronologi 10 Mahasiswa UNG Terseret Arus Sungai saat KKN di Bone Bolango Gorontalo
Para mahasiswa ini adalah peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Dunggilata.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango Yoan Achril Babyonggo mengatakan, seluruh mahasiswa sudah ditemukan tetapi tiga orang meninggal dunia.
“Sebanyak 7 orang selamat dan 3 orang meninggal dunia. Dibawa ke RS Tumbulilato, 1 orang sudah di RS, sedangkan 2 orang sementara dijemput di lokasi,” kata Achril dihubungi melalui telepon, Selasa (15/4/2025).
Baca juga: 10 Mahasiswa Teknik Geologi UNG Terseret Arus Sungai di Gorontalo, 4 Orang Belum Ditemukan
Sebelumya diberitakan, 10 mahasiswa KKN dari UNG ini terjebak hujan lebat sewaktu berada di lapangan, saat melakukan penelitian di bagian atas wilayah desa Dunggilata.
Di bagian ini terdapat sumber air panas dan dekat daerah tambang baru. Di tempat ini para mahasiswa ini terkurung dalam kondisi kehujanan. Kabar terkahir mereka hanyut terseret arus sungai.
Untuk melakukan pertolongan kepada para mahasiswa ini Kantor Pencarian dan Pertolongan Provinsi Gorontalo melakukan operasi SAR.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang