MAKASSAR, KOMPAS.com - Jumlah pengungsi akibat banjir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), kian bertambah.
Pada Selasa (11/2/2025) malam, jumlah pengungsi mencapai 888 jiwa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan, berdasarkan data yang diterima, banjir paling parah merendam pemukiman warga di Kecamatan Manggala dan Kecamatan Biringkanaya.
"Untuk data terakhir dari kita, total pengungsi ada 225 kepala keluarga (KK), atau 888 jiwa," kata Hendra dikonfirmasi Kompas.com, Selasa malam.
BPBD Makassar mengaku telah menyiapkan sebanyak 16 posko pengungsian di beberapa titik yang terdampak banjir.
"Untuk posko pengungsian ada 16 titik, ada Kecamatan Manggala 12 titik, Kecamatan Biringkanaya 14 titik," bebernya.
Hendra mengatakan, ketinggian air di Kecamatan Manggala dan Biringkanaya mencapai 50 sampai 150 sentimeter.
"Banjir juga ada di beberapa titik di Kecamatan Panakkukang, Tamalanrea, Tamalate, dan Tallo," ungkap Hendra.
Baca juga: Bisnis Sampah Ilegal di Kulon Progo Terbongkar, Pelaku Tidak Ditahan
Ratusan warga di kawasan bantaran Sungai Jeneberang, di Jalan Mallengkeri 3, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, yang mengungsi di masjid setempat, Selasa (11/2/2025) malam.Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Makassar, Ita Isdiana Anwar mengaku saat ini pihaknya belum bisa mendirikan dapur umum karena belum mengetahui jumlah pasti pengungsi.
"Dapur umum, kami punya SOP di Dinas Sosial selama tiga hari. InsyaAllah kami mulai besok di makan siang karena kami belum mendapatkan jumlah pasti," ucap dia.
Saat ini, pihaknya bersama instansi terkait lebih memfokuskan mengimbau warga bantaran sungai untuk mengungsi. Pasalnya, debit air Sungai Jeneberang terus meningkat seiring dengan dibukanya pintu bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa.
"Imbauan kami semoga masyarakat sadar sesadar-sadarnya bagaimana menyelamatkan diri, jangan bertahan di rumahnya," tuturnya.
Baca juga: Saat Hotel di Sleman dan Yogyakarta Buang Sampah di Kulon Progo...
Untuk diketahui, ratusan warga bantaran Sungai Jeneberang, di Jalan Mallengkeri 3, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, mulai mengungsi akibat banjir, Selasa (11/2/2025) malam.
Mereka mengungsi di Masjid Al Ikhlas, yang posisinya lebih tinggi dari pemukiman yang terendam. Warga mengungsi membawa pakaian dan selimut seadanya.
Beberapa lainnya, turut membawa peralatan elektronik lantaran takut terendam banjir.
Selain itu, sejumlah personel TNI-Polri dan SAR juga berpatroli mengimbau warga yang bertahan dalam rumah agar segera mengungsi.
Baca juga: Gagal Mendahului, Pembonceng Motor di Semarang Tewas Terlindas Truk
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang