GORONTALO, KOMPAS.com – Warga di Kota Gorontalo berhamburan keluar rumah berusaha menyelamatkan diri setelah gempa kuat mengguncang wilayah tersebut, Selasa (28/1/2025) malam.
Sebagian dari mereka bahkan sudah terlelap tidur, dibangunkan oleh anggota keluarga lain yang merasakan guncangan dalam hitungan beberapa detik.
“Kami segera membangunkan ibu, karena gempa terasa kuat,” kata Muhammad, warga Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, Selasa (28/1/2025).
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Parigi Moutong Sulteng, Tak Berpotensi Tsunami
Muhammad juga menyaksikan bagian pepohonan terutama di ujung dahan bergerak berayu-ayun, demikian juga kabel listrik yang menghubungkan antarrumah.
“Saat gempa ada bagian rumah yang bergetar, terutama kaca jendela dan pintu,” katanya lagi.
Diberitakan sebelumnya, gempa magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan sekitarnya pada Selasa (28/1/2025) pukul 21.53 WIB.
Baca juga: Analisis dan Jenis Gempa Bumi di Parigi Moutong Sulteng
Episenter atau pusat gempa terletak pada pada koordinat 0,53° LU ; 121,21° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 45 km tenggara Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada kedalaman 76 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas slab-pull extensional lempeng Utara Sulawesi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal)," ujarnya, seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," imbuhnya.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Kendati demikian, gempa bumi di Parigi Moutong tersebut berdampak dan dirasakan di sejumlah daerah. Seperti:
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa.
Baca juga: Analisis dan Jenis Gempa Bumi di Parigi Moutong Sulteng
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang