KENDARI, KOMPAS. com- Gempa utama yang mengguncang wilayah Kolaka dan Kolaka Timur pada Jumat (24/1/2025) malam berkekuatan M 4,9. Hingga Selasa (28/1/2025) pukul 9.00 Wita, BMKG mencatat ada 93 rentetan gempa susulan.
Penyebab rentetan gempa susulan yang mengguncang wilayah Sulawesi Tenggara ini ternyata dipengaruhi banyak faktor.
Begini analisisnya menurut pakar.
Baca juga: Gempa M 4,9 Guncang Lalolae Kolaka Timur, Tidak Berpotensi Tsunami
Wilayah Sulawesi Tenggara merupakan daerah dengan aktivitas tektonik yang cukup kompleks, karena terletak di zona pertemuan tiga lempeng besar yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.
Dosen bidang Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi yang juga Ketua Jurusan Geografi FMIPA Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sawaludin, S.Pi., M.Sc mengatakan, struktur geologi wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) dipengaruhi oleh sistem sesar aktif yang membentuk pola deformasi kerak bumi.
Wilayah Sultra, lanjut Sawaludin, dipengaruhi oleh beberapa sesar aktif seperti Sesar Matano, Sesar Kolaka, Sesar Lawanopo, Sesar Kendari, dan Sesar Buton yang memainkan peran besar dalam aktivitas tektonik dan potensi gempa bumi.
Baca juga: Apa Itu Sesar Kolaka, Penyebab Gempa di Kolaka dan Kolaka Timur
"Karena wilayah ini memiliki struktur geologi yang kompleks, penting untuk memahami risiko seismik dan mitigasi bencana," kata Sawaludin kepada kompas.com, Selasa (28/1/2025).
Ia bilang, gempa yang terjadi di Kolaka Timur dengan pusat Gempa terletak di sekitar Kelurahan Laloea beberapa hari terakhir, tidak berada di jalur sesar utama.
Lebih lanjut Sawaludin mengungkapkan bahwa kejadian gempa di area ini dipengaruhi oleh pergerakan sesar utama yaitu sesar Kolaka yang berada di sekitar Kecamatan Wundulako.
Seperti gempa di zona-zona mikro-sesar atau sesar lokal, dapat memiliki gempa susulan dengan durasi waktu yang sangat cepat karena beberapa faktor, yakni:
Dapur dan Kamar Mandi milik warga Kelurahan Waitombo, Kecamatan Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur ambruk akibat gempa pada Sabtu (25/1/2025)Zona mikro-sesar adalah area di dalam kerak bumi yang ditandai oleh retakan atau sesar berukuran kecil yang tidak termasuk dalam sistem sesar utama. Meskipun ukurannya lebih kecil, zona ini memiliki peran penting dalam dinamika tektonik dan seismisitas suatu wilayah.
Biasanya, zona mikro-sesar, juga dikenal sebagai sesar lokal, terdiri dari banyak retakan kecil yang saling berhubungan.
Ketika gempa utama terjadi, energi yang dilepaskan dapat memicu aktivitas di sekitar retakan kecil ini, yang dapat menyebabkan gempa susulan yang cepat dan sering.
"Kondisi seperti ini yang menyebabkan kejadian gempa susulan di wilayah Kolaka Timur memiliki durasi waktu yang lebih cepat," ujarnya.
Baca juga: 93 Kali Gempa Susulan Guncang Kolaka Timur hingga Selasa Pagi
Kelemahan material lingkungan kejadian gempa merujuk pada kondisi di mana material di suatu wilayah geologi memiliki sifat fisik dan mekanik yang lebih lemah dibandingkan dengan material sekitarnya.