Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Pemprov Sulsel Minta Kepala Daerah Deteksi Penyakit Masyarakat

Kompas.com, 21 Januari 2025, 06:44 WIB
Hendra Cipto,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Terkait program pemeriksaan kesehatan gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta seluruh Wali Kota dan Bupati melakukan screening untuk mendeteksi penyakit masyarakat.

"Instruksi Pj Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry yang baru ini, kepada seluruh Wali Kota dan Bupati untuk merealisasikan dan mengimplementasikan pemeriksaan kesehatan gratis seluruh masyarakat di wilayah masing-masing," kata Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sulsel, Sultan Rakib ketika dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).

Baca juga: Pemkab Bogor Sudah Terima Arahan Pusat soal Cek Kesehatan Gratis, Siapkan Puskesmas

Menurut Sultan, instruksi Pj Gubernur ini sudah beredar melalui WA chat dan menyusul instruksi surat edarannya kepada seluruh Wali Kota dan Bupati di Sulsel.

"Yang jelas perintahnya Pj Gubernur Sulsel seperti itu, paling tidak program pemeriksaan kesehatan gratis ini untuk mendeteksi kesehatan masyarakat. Agar pemerintah dapat mengetahui penyakit yang diderita seluruh masyarakat yang tidak menular, seperti stroke, hipertensi, gula darah, dan lain sebagainya. Jadi pemerintah screaning penyakit masyarakat dengan pemeriksaan kesehatan gratis," jelasnya.

Saat ditanya mekanisme pemeriksaannya, Sultan mengaku belum mengetahuinya.

Saar ini, Wali Kota dan Bupati di Sulsel tengah berkoordinasi dengan tim kesehatan yang ada di daerah masing-masing.

"Apakah itu nanti masyarakat datang ke Puskesmas untuk memeriksa kesehatan gratis, ataukah ada tim terpadu datang ke pelabuhan atau terminal. Itu belum kita ketahui, karena itu merupakan kebijakan masing-masing daerah," ungkapnya.

Sultan membeberkan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam rapat koordinasi dengan seluruh kepala daerah secara online meminta untuk berinovasi, sekreatif mungkin dalam mencegah penyakit menular di tengah masyarakat.

"Misalnya, mengajak masyarakat untuk berolahraga secara massif seperti jalan santai, membangun tempat tracking jogging yang baik dan presentatif. Pak Tito bilang, kalau perlu dia datang untuk meresmikan tempat jogging yang baru dibuat ditingkat Kabupaten dan Kota hingga tingkat Provinsi," bebernya.

Baca juga: Mulai Februari, Masyarakat Palangka Raya Bisa Periksa Kesehatan Gratis ke Puskesmas, Bagaimana Mekanismenya?

Sultan menegaskan, Pemerintah Provinsi Sulsel mendukung program kesehatan Gratis Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi Wali Kota dan Bupati yang sekarang diminta untuk proaktif, melakukan konsolidasi secepatnya, merealisasikan program Presiden Prabowo," tegasnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau