Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bus Tergelincir ke Jurang di Jalur Trans-Sulawesi, 4 Tewas

Kompas.com, 4 Desember 2024, 10:12 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan tunggal menimpa sebuah bus dengan nomor polisi DP 7702 KA di Kilometer 14, Jalan Trans-Sulawesi, Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Selasa (3/12/2024) siang. 

Insiden ini mengakibatkan empat penumpang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Menurut keterangan Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, bus yang dikemudikan oleh Yusuf Toding (39) bergerak dari arah utara ke selatan. 

Baca juga: Kecelakaan Elf di Baluran Situbondo, 11 Siswa SMAN 1 Panji Luka-luka

Lalu sata memasuki tikungan ke kiri, sopir berusaha memberi ruang bagi sebuah mobil tangki yang melintas dari arah berlawanan. Akibatnya, bus bergerak terlalu ke kiri hingga ban turun dari badan jalan.

Baca juga: Bus Masuk Jurang di Jalan Trans-Sulawesi Poros Palopo-Toraja, 4 Orang Tewas

“Kondisi bahu jalan yang lembek membuat bus amblas dan akhirnya terperosok ke jurang,” jelas Supriadi. 

Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 11.00 WITA ini langsung memicu upaya evakuasi oleh warga setempat bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Palopo, BPBD, dan PMI. Seluruh korban berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit di Kota Palopo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Kecelakaan Beruntun di Puncak, Bogor

Kesaksian korban selamat

Salah satu penumpang yang selamat, Ronny, menceritakan bahwa dirinya sempat melihat bus terjun bebas ke jurang. Namun, ia tidak mengetahui pasti penyebab kecelakaan tersebut.

“Saya sedang duduk, tiba-tiba bus terjun ke jurang. Setelah itu, saya langsung berpegangan dan menyelamatkan diri,” ujar Ronny. 

Ia menambahkan bahwa setelah merasa lebih tenang, ia memanjat ke atas jalan untuk mencari pertolongan.

Data korban tewas 

Berikut adalah identitas empat korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut:

  1. Semi Salu Pasangka (30): Mengalami luka parah di punggung dan patah tulang paha.
  2. Deby Pare (60): Menderita luka serius di kepala dan tubuh.
  3. Dina Taruk (65): Mengalami luka di kepala, meninggal dunia di rumah sakit.
  4. Agung Pratama (26): Mengalami amputasi kaki dan luka parah di kepala.

Seperti diberitakan sebelumnya, kepolisian masih melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini. 

Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya keselamatan di jalan raya, terutama pada ruas jalan dengan kondisi geografis dan bahu jalan yang rentan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau