MAKASSAR, KOMPAS.com - Debat kandidat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Makassar sempat diwarnai kericuhan lantaran ada salah seorang pendukung membawa pengeras suara ke dalam ruangan.
Debat kandidat pemilihan wali kota dan wakil wali kota Makassar digelar di Hotel Dalton Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sabtu (26/10/2024) sekitar pukul 13.00 Wita.
Debat kandidat dihadiri empat pasangan calon (paslon). Para kandidat diantar oleh para pendukungnya masing-masing.
Baca juga: Video Viral Pengantar Pasien Aniaya Dokter di Makassar, Ada Apa?
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar yang menyelenggarakan debat kandidat membatasi pendukung masuk ke dalam hotel. Hanya sekitar 100 orang pendukung masing-masing pasangan calon yang mempunyai id card khusus dan diperbolehkan masuk.
Saat debat kandidat dimulai dan empat pasangan calon telah ada di atas panggung, para pendukung terus meneriak-neriakkan yel-yel masing-masing. Salah seorang pendukung dari paslon nomor urut 2, Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) teriak-teriak menggunakan pengeras suara.
Baca juga: Motif Suami Bunuh Istri di Makassar, Korban Tak Terima Diberi Rp 70.000
Para pendukung pasangan lain pun protes dan mendesak kepada panitia untuk mengamankan pengeras suara tersebut. Saat panitia berupaya mengambil, pendukung paslon nomor urut 2 sempat keberatan.
Situasi sempat tegang, namun berhasil diredam dan panitia pun mengamankan pengeras suara itu. Acara debat kandidat pun kembali dilanjutkan.
Diketahui, empat pasangan calon Pilkada Kota Makassar yakni, Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) diusung partai Nasdem, Gerindra, PSI, dan PAN.
Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Mulia) diusung partai Golkar, Demokrat, PBB, Perindo, Hanura, Ummat dan PKN. Namun Partai PKN tidak lolos verifikasi dari KPU Makassar.
Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi (Inimi) diusung PDI-P, PPP, dan PKB.
Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (Aman) diusung PKS.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang