KOMPAS.com - Beredar video penceramah kondang Ustaz Maulana dibonceng dengan sepeda motor tanpa mengenakan helm. Video Ustaz Maulana itu pun viral di berbagai platform media sosial.
Berdasarkan video yang dilihat Kompas.com, Ustaz Maulana saat itu melintas dengan sepeda motor di bilangan Jalan A P Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Belum diketahui kapan video itu diambil.
Tampak dalam video berdurasi 16 detik itu, Ustaz Maulana tidak mengenakan helm sambil melambaikan tangan ke beberapa pengendara yang merekamnya.
Baca juga: Mau Berikan Tumpangan Orang di Jalan, Wajib Pakai Helm
Dai kondang itu hanya terlihat memakai kopiah hitam bermotif serta mengenakan pakaian gamis panjang sambil membawa tas hitam.
Viralnya video itu, pihak Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar pun buka suara.
Polisi bakal melakukan pendalaman terkait dugaan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan ustaz yang memiliki nama lengkap Muhammad Nur Maulana itu.
"Pasti itu sudah melanggar karena tidak pakai helm. Pasti (ditilang). Saya cari dulu siapa bawa motor karena ETLE di Pettarani Ditlantas yang pegang," ucap Kasat Lantas Polrestabes Makassar Kompol Mamat Rahmat kepada awak media saat dikonfirmasi, Minggu (6/10/2024).
Sementara itu Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulsel Kombes Pol Karsiman menuturkan pada prinsipnya semua warga negara republik Indonesia apapun latar belakangnya berkedudukan sama di mata hukum.
Menurut Karsiman, Ustaz Maulana diduga telah melanggar aturan lalu lintas sesuai undang-undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan.
Baca juga: Pengendara Motor Dicegat Polisi di Margonda Depok karena Tak Pakai Helm, Tangannya Gemetaran
"Kalau pakai sepeda motor harus pakai helm, kalau berboncengan keduanya harus pakai helm semua. Tidak ada pengecualian," ucap dia.
Oleh karena itu, Karsiman berharap semua masyarakat mematuhi setiap aturan hukum yang ada di Indonesia salah satunya aturan tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
"Pesan saya khususnya kepada para tokoh agama tokoh masyarakat harus lebih patuh lagi karena akan dijadikan contoh oleh masyarakat lain pada umumnya. Jadilah teladan yang positif bagi masyarakat kita," tutup dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang