Editor
KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (29/9/2024) pukul 18.09 WIB.
Hasil analisis BMKG, gempa bumi di Talaud Sulut tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1 dan berpusat di laut pada jarak 103 km arah barat laut Pulaudoi, Maluku Utara dengan kedalaman 54 km.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku," ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui rilis yang diterima Kompas.com, Minggu.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," imbuhnya.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa di Gedung Tinggi, Apa Saja?
Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi tersebut menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Talaud dan Halmahera Utara dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," paparnya.
"Hingga pukul 18.34 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," sambungnya.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,4 di Gorontalo, Analisis Penyebab dan Dampaknya...
Pihaknya mengimbau, masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," katanya lagi.
Baca juga: Gempa Bumi di Gunungkidul Dirasakan Warga Klaten, Warga Sebut Atap Rumah sampai Bunyi
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang