MAKASSAR, KOMPAS.com - Video aksi keributan di sebuah warung makan coto di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), viral di berbagai platform media sosial.
Keributan diduga dipicu lantaran bercanda hendak mengunci pintu toilet.
Peristiwa keributan itu terjadi di sebuah warung makan coto Makasar yang terletak di bilangan Jalan Abdullah Daeng Sirua, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, Sabtu (14/9/2024) dini hari.
Baca juga: Pengakuan Perempuan yang Bawa Kabur Balita Saat Main di Taman Kober Purwokerto
Dari video yang dilihat, keributan di warung itu pun membuat panik pengunjung lainnya. Barang-barang dalam warung pun berhamburan ke lantai.
Keributan tidak berlangsung lama lantaran pemilik warung mencoba melerai. Hingga akhirnya menghubungi aparat kepolisian setempat.
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Sangkala mengatakan, akibat keributan itu, salah satu pria yang diketahui berinisial SR (33) mengalami sejumlah luka serius di bagian wajah.
"Korban mengalami luka robek pada bagian dahi dan pipi sebelah kiri, untuk terduga pelaku sudah diamankan, berinisial FS (38), sementara masih diperiksa," kata Sangkala saat dikonfirmasi awak media, Sabtu siang.
Baca juga: Balita yang Hilang di Purwokerto Ditemukan, Seorang Perempuan Diamankan Polisi
Baca juga: Update Pembacokan Ojol di Bantul Yogyakarta, Pelakunya Ternyata Pelajar
Sangkala mengungkapkan, keributan bermula saat korban dan beberapa rekannya sedang mengantre untuk masuk ke toilet warung makan.
Saat itu, di dalam toilet ada salah satu rekan pelaku. Korban dan beberapa rekannya pun bercanda diduga hendak mengunci pintu toilet tersebut.
"Di situ pelaku menghampiri korban dan mengatakan, 'kamu yang mau kuncikan teman saya di WC?', kemudian pelaku dan temannya menarik kerah baju korban dan langsung melakukan pemukulan terhadap korban," kata dia.
Baca juga: Pengakuan Perempuan yang Bawa Kabur Balita Saat Main di Taman Kober Purwokerto
Sementara, korban SR bercerita awalnya dia sempat meminta maaf kepada pelaku atas candaan tersebut.
Namun, diduga pelaku yang masih dalam pengaruh minuman keras (miras) tidak peduli dan tetap menganiaya korban.
"Awalnya ada teman pelaku masuk dalam WC, terus teman saya bilang bagaimana ini pintu (WC) kalau terkunci dari luar. Tidak lama teman saya ini ditegur, saya berdiri langsung minta maaf tapi langsung di pukul," imbuh dia.
Baca juga: Dekan FK Undip Akui Ada Iuran hingga Rp 40 Juta bagi Mahasiswa Semester 1 PPDS Anestesi
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang