MAKASSAR,KOMPAS.com - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berupaya mencari informasi terkait 37 identitas jemaah haji palsu atau ilegal asal Makassar yang sempat ditangkap otoritas Arab Saudi.
Kabid Penyelenggaran Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail mengatakan, jajaran Polda Sulsel telah turun tangan untuk mencari tahu keberadaan jemaah haji ilegal tersebut.
Baca juga: Buka Layanan Aduan Jemaah Haji Palsu, Kemenag Sulsel: Belum Ada yang Melapor
"Kemarin tim Polda (Sulsel) sudah turun mencari tahu dan sementara mereka masih bekerja dan ada tidak travel yang terlibat dalam pemberangkatan mereka," ucap Ikbal kepada awak media, Minggu (23/6/2024).
Saat ini, kata Ikbal, pihaknya menunggu perkembangan laporan penyelidikan jemaah haji ilegal.
"Kami juga sementara menunggu laporan (penyelidikan) dari teman-teman Polda (Sulsel)," ujarnya.
Ikbal menegaskan, jika ada travel yang terbukti ikut terlibat dalam kasus visa haji ilegal ini, maka travel tersebut akan diberi sanksi tegas.
"Nanti kami melihat sejauh mana keterlibatan mereka dalam keberangkatan dan bila mereka benar terlibat ada sanksi yang diberikan," tandas Ikbal.
Sebelumnya diberitakan, daftar 37 nama Warga Negara Indonesia (WNI) yang diamankan oleh Askar atau pihak keamanan Arab Saudi beredar di media sosial (medsos).
Diketahui, dari 37 jemaah haji ilegal yang sebelumnya ditangkap Askar Saudi, sebanyak 34 orang telah dideportasi ke Jakarta dengan menggunakan Qatar Airways, Senin (3/6/2024) kemarin.
Baca juga: Kemenag Sulsel: Jemaah Makassar yang Bervisa Haji Palsu 20 Orang
Terlihat dari unggahan daftar nama-nama yang beredar itu, mereka memiliki paspor yang berbeda-beda, yakni Makassar hanya ada 20 orang. Sementara yang lainnya dari daerah lain seperti Soekarno Hatta 1 orang, Kendari 2 orang,
Serta Bogor 2 orang, Palopo 1 orang, Bengkulu 1 orang, Banggai 2 orang, Samarinda 2 orang, Karawang 2 orang, Surakarta 2 orang dan Pati 2 orang.
Adapun inisial daftar nama-nama dan asal daerah 37 WNI yang ditangkap oleh otoritas Arab Saudi yakni
Pria 21 orang diantaranya;
1.SST pria (54) asal Makassar,
2.GR pria (54) asal Surabaya,
3.AL pria (55) asal Makassar
4.NS pria (57) asal Surabaya
5.MAA pria (56) asal Selayar
6.EAK pria (39) asal Sumenep
7.SM pria (40) asal Sengkang
8.AM pria (37) asal Sengkang
9.FYT pria (41) asal Lassa-Lassa
10.AP pria (52) asal Palopo
11.MI pria (74) asal Rante Angin
12.SHP pria (36) asal Samarinda
13.SKK pria (40) asal Bone
14.SMR pria (49) asal Pinrang
15.AA pria (42) asal Sorong
16.AA pria (58) asal Rura
17.MWA pria (41) asal Gorontalo
18.MAF pria (28) asal Bengkulu
19.LAS pria (43) asal Karawang
20.IPK pria (62) asal Salatiga
21.MAF pria (24) asal Jepara
Wanita 16 orang diantaranya;
1.YSB wanita (49) asal Surabaya
2.MAM wanita (54) asal Ujung Pandang
3.RZ wanita (35) asal Ujung Pandang
4.ADB wanita (34) asal Sengkang
5.RAP wanita (21) asal Sengkang
6.IPM wanita (38) asal Takalar
7.IS wanita (34) asal Kendari
8.IR wanita (57) asal Malang.
9.EM wanita (55) asal Sengkang,
10.AH wanita (25) asal Jepara
11.NJM wanita (57) asal Semarang
12.AN wanita (38) asal Tasikmalaya
13.RR wanita (35) asal Sengkang
14.RAA wanita (29) asal Ujung Pandang
15.VMA wanita (19) asal Palopo
16.RA wanita (53) asal Makassar