MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar Muhyiddin Mustakim angkat bicara soal kasus perundungan atau bullying terhadap salah satu siswa SMP negeri di Makassar yang viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 11 detik tersebut, korban yang memiliki keterbatasan fisik mendapat tindakan tidak menyenangkan dari teman-temannya. Korban tak hanya di-bully secara verbal tapi juga fisik.
Disdik kemudian memanggil semua pihak terkait membicarakan duduk perkara persoalan tersebut. Termasuk melibatkan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sulsel.
Baca juga: Sopir Ojol di Makassar Tempuh 53 Km Antar Jenazah Bayi karena Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans
Muhyiddin mengatakan, pihaknya akan menelusuri oknum-oknum yang menyebarluaskan video tersebut hingga viral di media sosial. Apalagi kejadian ini sudah terjadi sebulan lalu.
"Pengalaman-pengalaman kita di pendidikan kemarin banyak anak-anak kita yang diperalat oleh oknum tertentu untuk konten di TikTok, makanya ini juga harus kita telusuri," ungkap Muhyiddin Mustakim kepada wartawan, Sabtu (15/6/2024).
Baca juga: Berniat Mendahului, Wanita di Makassar Tewas Terlindas Truk Molen
Meski begitu, Muhyiddin tidak ingin menuduh siapapun. Pihaknya berharap oknum yang tidak bertanggung jawab ini nantinya ikut diperiksa oleh pihak kepolisian mengingat kasus ini sudah dilapor ke Unit PPA Polrestabes Makassar.
"Tentu harapan kami oknum yang memviralkan ini siapa, perlu juga dipanggil. Yang jelas kami saat ini tengah melakukan komunikasi baik kepada pihak korban maupun terduga pelaku untuk sama-sama mencari solusi usai kasus ini viral di media sosial," ujarnya.
Muhyiddin berharap, baik korban maupun terduga pelaku tetap bisa bersekolah di sekolah tersebut. Apalagi informasinya, korban ingin pindah usai trauma mengalami perundungan.
"Ini yang kami lakukan sekarang melakukan pendekatan, saya datangi orangtuanya. Saya sepakat dengan orangtua semua karena tadi laporan bahwa anak ini menjadi kesayangan karena anak ini penyandang disabilitas yang punya prestasi luar biasa di sekolah ini," ucapnya.
Atas insiden ini, pihaknya akan meningkatkan pengawasan di sekolah sehingga ke depan diharapkan tidak ada lagi aksi bullying atau perundungan di sekolah.
"Ini menjadi perhatian saya, dan semua guru saya sudah minta dengan kejadian ini pembelajaran bagi kita supaya ke depan tidak terulang seperti itu," tutup Muhyiddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.