Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Investor yang Lirik Menara Payung Palopo, Begini Masalah di Dalamnya

Kompas.com - 20/03/2024, 20:44 WIB
Amran Amir,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mengaku belum mendapat investor yang melirik gedung pusat kuliner dan cindera mata Menara Payung yang berada di Jalan Andi Makkulau, Batupasi, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo, Asrul Sani mengatakan, saat ini pihaknya baru melakukan penjajakan ke beberapa calon investor yang berminat untuk mengelola gedung tersebut.

Baca juga: Pembangunan Jembatan Sei Pakning-Bengkalis Dapat Calon Investor, Bakal Jadi Jembatan Terpanjang di RI

“Kalau menurut saya, harus investor ritel besar di situ (Menara Payung) karena operasionalnya besar. Di gedung itu menggunakan eskalator, kemudian sebagian besar dindingnya dari kaca sehingga penggunaan pendinginan ruangan mungkin lebih banyak, nah itu yang menjadi pertimbangan sehingga yang cocoknya adalah ritel besar,” kata Asrul Sani saat dikonfirmasi, Rabu (20/3/2024).

Asrul melanjutkan, pemerintah Kota Palopo masih punya kewajiban untuk melunasi sisa kontrak dari bangunan tersebut.

“Kita fokus dulu menyelesaikan itu, kewajiban kita dengan pihak ketiga khususnya investor masih perlu dikomunikasikan,” ucap Asrul.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Palopo Andi Agus mengatakan, sejak proyek tersebut selesai dikerjakan hingga kini belum ada investor yang berminat dengan gedung tersebut.

"Beberapa waktu lalu ada investor sempat datang menjajaki pusat kuliner menara payung tersebut, namun belum ada kesepakatan untuk pengelolaan gedung dan masih dalam penjajakan,” ucap Andi Agus.

Menara Payung yang akan menjadi pusat kuliner dan cindera mata di Kota Palopo, mendapat perhatian dari warga, salah satunya adalah Yertin Ratu.

Menurutnya, gedung Menara Payung belum dilirik investor bisa saja disebabkan karena kondisi bagian dalam gedung yang tidak semegah luarnya.

“Yang tidak dipasangi keramik mulai dari lantai dua, kemudian plafon bangunan yang terkesan kumuh karna tidak ditutupnya pipa saluran udara padahal dengan anggaran Rp 92 Miliar. Ini yang kini menjadi salah satu penyebab Kota Palopo memiliki beban hutang hingga ratusan miliar rupiah. Belum lagi kerusakan lain seperti kaca yang pecah, bahkan disinyalir salah satu tangga gedung ini rawan rubuh,” ujar Yertin.

Yertin menambahkan, sejak awal pembangunan Gedung Menara, warga melakukan penolakan karena dianggap bukan skala prioritas.

Sebab, bangunan pasar, pusat kuliner, dan cindera mata yang sudah lebih dahulu berada di Kota Palopo, justru sepi pembeli dan membebani APBD Kota Palopo.

“Namun Pemerintah Kota Palopo sebelumnya tetap memaksakan kehendak membangun menara payung. Selain itu desain awal yang diperlihatkan ke warga juga sangat berbeda dengan hasilnya, sehingga yang tadinya modelnya menara payung malah jadi menara yang tidak simetris,” tutur Yertin.

Baca juga: Otorita IKN Kantongi 34.000 Hektar Lahan HPL, Bisa Dibeli Investor

Selain itu yang paling terpenting, menurut Yertin, tim inspektorat telah melakukan audit pembangunan gedung ini dan seperti janji PJ Wali Kota Palopo saat pertama kali menginjakan kaki di Kota Palopo berjanji akan meneruskan ke ranah hukum jika ada temuan potensi kerugian negara.

“Karena itu sangat penting untuk memenuhi janji itu dan aparat penegak hukum (APH) tidak menjadikan dugaan tindak pidana korupsi di pembangunan gedung menara payung hanya sampai disitu,” terang Yertin.

Proyek Menara Payung menelan anggaran sebesar Rp 92 miliar, merupakan proyek Multi Years yang menggunakan anggaran APBD Perubahan 2021, APBD Palopo 2022 dan APBD 2023, dengan total anggaran Rp 92 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Makassar
Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Makassar
Dinyatakan Sembuh, 40 Balita yang Keracunan Bubur di Majene Dipulangkan

Dinyatakan Sembuh, 40 Balita yang Keracunan Bubur di Majene Dipulangkan

Makassar
Cerita Warga, Detik-detik Remaja di Makassar Tewas Ditembak Oknum TNI AL

Cerita Warga, Detik-detik Remaja di Makassar Tewas Ditembak Oknum TNI AL

Makassar
Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Makassar
Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Makassar
Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Makassar
Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Makassar
Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Makassar
Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Makassar
Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com