Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantu Wali Kota Makassar Bantah Tudingan Gelembungkan Suara di TPS

Kompas.com - 01/03/2024, 06:12 WIB
Darsil Yahya M.,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Calon legislator (caleg) DPRD Makassar dr Udin Shaputra Malik diduga menggelembungkan suara di TPS 40 Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Menantu Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan "Danny" Pomanto ini dituding menggelembungkan suara berdasarkan blangko surat catatan kejadian khusus atau keberatan dari salah satu saksi dari caleg partai lain.

Pada C1-Plano tercatat sebanyak 70 suara yang diperoleh caleg dr Udin. Namun ketika kotak surat suara dibuka dan dilakukan perhitungan ulang ternyata terdapat perbedaan sangat jauh. Dalam perhitungan ulang, suara partai dan caleg PDI-P hanya mendapatkan 9 suara.

Akibat tudingan itu, dr Udin yang merupakan caleg dari Partai PDIP nomor urut 3 dapil 3, meliputi Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya Makassar, merasa nama baiknya dicemarkan.

Baca juga: Camat Gelar Mediasi, Caleg yang Dituding Bikin Onar di Subang Bersuara

"Isu yang menurut saya bersifat tendensius dan mendiskreditkan saya secara pribadi serta keluarga besar saya," kata dr Udin kepada awak media Kamis, (29/2/2024).

Padahal kata dia, hasil pemberitaan KPU dan Bawaslu Makassar menyebutkan bahwa persoalan di TPS 40 Katimbang ini sebagai human error dan sama sekali tidak menyebutkan adanya dugaan penggelembungan atau pencurian suara.

"Barulah saya merasa harus angkat suara soal tudingan pencurian suara yang dialamatkan kepada saya oleh beberapa media online," ujarnya.

Menurutnya, tudingan itu membuatnya merasa sangat dirugikan, belum lagi nama mertuanya Danny Pomanto yang juga Wali Kota Makassar juga disebut-sebut dalam isu tersebut.

"Tentu hal ini harus segera saya koreksi dan klarifikasi," bebernya.

Setelah isu itu beredar luas di media sosial, Udin mengaku langsung kroscek ke pihak terkait terutama ke para saksi yang ada di lapangan dan dari hasil krosceknya memang betul suaranya berjumlah 70 suara di C1 Plano di TPS 40 tersebut.

"Setelah saya dengar kotak suara tersebut dibuka untuk dilakukan perhitungan ulang pada saat perhitungan PPK ternyata suara saya di kotak suara hanya berjumlah 9 suara," tuturnya.

Mengetahui hal itu, ia langsung menghubungi timnya untuk menanyakan apakah ada oknum yang melakukan atau apa ada yang memerintahkan untuk menekan suaranya di TPS.

"Semua serentak menjawab tidak, apalagi dari hasil perhitungan ulang itu memang bukan hanya saya mengalami penurunan suara, ada beberapa partai lain yang juga mengalami hal serupa," ungkapnya.

Nah, sambung dr Udin, tentunya setelah membaca berita dari KPU dan Bawaslu yang memiliki kewenangan untuk menyimpulkan kasus tersebut dan disimpulkan sebagai human eror.

"Sehingga pernyataan KPU dan Bawaslu sama sekali tidak menyebutkan adanya penggelembungan suara apalagi pencurian suara yang dilakukan oleh saya maupun caleg lain," ucapnya.

Tapi, kata dr Udin, beberapa media melakukan framing dengan memakai kata diduga, bahwa dia telah melalukan pencurian suara padahal itu human error.

"Bukan urusan saya tapi urusan penyelanggara tapi kenapa saya yang disebut mencuri suara, walaupun memakai memakai kata diduga tapi ini adalah sebuah framing yang tentunya merugikan dan mendiskreditkan saya sekeluarga," sesalnya.

Baca juga: Jawab Tudingan Hasto soal Bansos, Golkar DIY: Maling Teriak Maling

Dia menambahkan, yang membuatnya juga meradang karena mertuanya juga ikut dilibatkan, padahal hal itu sama sekali tidak ada kaitannya.

"Boleh kalian tanyakan bagaimana sikap mertua saya (Danny) selama saya maju dipencalegkan ini, bagaimana bapak menjaga netralitas dalam pencalegkan saya ini. Jangankan mencampuri, berbicara pencalegkan pun sangat jarang karena beliau menjaga netralitas," tandasnya.

Kedua, kata dr Udin, Danny ingin melihat dia bekerja secara mandiri dan itu telah dilakukan Danny selama kepemimpinananya 2 periode di Kota Makassar

"Bahwa tidak ada keluarga anak dan saudara beliau yang menduduki jabatan strategis atau hak istimewa di pemerintah kota," tukasnya.

Semenatara Penasihat Hukum dr Udin, Yusuf Laoh mengatakan akan mengambil langkah hukum terkait tudingan yang dialamatkan kepada kliennya.

"Hari ini kami sudah melakukan kajian kalau ternyata hasil kajian kami terbukti memenuhi unsur pidana maka kami dari tim hukum akan mengambil sikap jelas yaitu melakukan perlawanan hukum, artinya melaporkan ini kepada beberapa media yang menyerang kehormatan dokter Udin dan keluarganya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Jalan Berlubang Telan Korban, Dinas PUTR Sulsel Lakukan Penambalan

Jalan Berlubang Telan Korban, Dinas PUTR Sulsel Lakukan Penambalan

Makassar
Viral, Video Pengantar Jemaah Haji di Makassar Dipalak, Harus Bayar Parkir Rp 30.000

Viral, Video Pengantar Jemaah Haji di Makassar Dipalak, Harus Bayar Parkir Rp 30.000

Makassar
Pendaftaran Paslon Perseorangan Bacalon Wali Kota Makassar Ditutup, Tidak Ada Peminat

Pendaftaran Paslon Perseorangan Bacalon Wali Kota Makassar Ditutup, Tidak Ada Peminat

Makassar
Selebgram Makassar Kecelakaan Usai Lewat Jalan Berlubang, Polisi Bakal Panggil Pengelola

Selebgram Makassar Kecelakaan Usai Lewat Jalan Berlubang, Polisi Bakal Panggil Pengelola

Makassar
Bawa 11.111 Dokumen Dukungan ke KPU, Mantan Wawali Tomohon Maju Pilkada Lewat Jalur Perseorangan

Bawa 11.111 Dokumen Dukungan ke KPU, Mantan Wawali Tomohon Maju Pilkada Lewat Jalur Perseorangan

Makassar
Basarnas Manado Evakuasi Turis Inggris yang Cedera Kena Reruntuhan Batu Gunung Soputan

Basarnas Manado Evakuasi Turis Inggris yang Cedera Kena Reruntuhan Batu Gunung Soputan

Makassar
Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji asal Makassar Batal Berangkat ke Tanah Suci

Hamil 2 Bulan, Calon Jemaah Haji asal Makassar Batal Berangkat ke Tanah Suci

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Makassar
Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Makassar
'Harusnya Bapak yang Berangkat Haji....'

"Harusnya Bapak yang Berangkat Haji...."

Makassar
Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Makassar
Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Makassar
Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com