Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengiriman Logistik Pemilu ke Pinogu, Dilakukan dengan Jalan Kaki dan Menembus Hutan Belantara

Kompas.com - 13/02/2024, 08:25 WIB
Rosyid A Azhar ,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Pengiriman logistik pemilihan umum (Pemilu) 2024 di daerah paling terisolir di Provinsi Gorontalo telah sampai di Kecamatan Pinogu Kabupaten Bone Bolango.

Para pembawa logistik ini harus berjalan kaki menembus lebatnya hutan belantara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dari desa terakhir di Tulabolo sebelum masuk hutan di Kecamatan Suwawa Timur pada Minggu (10/2/2024) pagi.

Pengiriman logistik dilakukan oleh 24 orang asal Kecamatan Pinogu.

Baca juga: Tak Hanya Ganja, Polisi Sita Uang dan 200 Kaus Capres-Cawapres dari Mantan Ketua PPK Wonogiri

Mereka berangkat pada Minggu pukul 09.00 Wita dan tiba di Kecamatan Pinogu pada Senin (12/2/2024) pukul 01.00 Wita.

“Berangkat dari Desa Tulabolo pada pagi hari dan sampai di Pinogu pukul 1 malam,” kata Ismet Nadjamuddin Kepala Desa Pinogu Induk, Selasa (13/2/2024).

 

Para warga Pinogu ini membawa logistik Pemilu dengan cara dipikul dengan kayu, satu orang membawa 2 koli barang yang digantung di ujung pikulan kanan dan kiri.

Baca juga: Sulit Dijangkau, Distribusi Logistik Pemilu ke 6 Desa di Maluku Tengah Pakai Helikopter TNI

Baca juga: Persiapkan Lokasi TPS, Ketua KPPS di Wonosobo Meninggal Dunia

Jalan tikus yang "timbul tenggelam"

Salah satu ruas jalur tradisional di hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang biasa dilalui ojek khusus. Jalur ini sering terjadi longsor dan menutup jalan yang hanya beberaap sentimeter lebarnya.Istimewa Salah satu ruas jalur tradisional di hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang biasa dilalui ojek khusus. Jalur ini sering terjadi longsor dan menutup jalan yang hanya beberaap sentimeter lebarnya.

Mereka menyusuri jembatan gantung, jalan rabat beton, dan menyeberangi sungai sebelum masuk hutan menuju Pinogu.

Diketahui, Kecamatan Pinogu merupakan kawasan enklave yang berada di dalam hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Tidak ada jalan yang mulus menuju ke daerah ini, yang bisa dilalui adalah jalan rabat beton selebar 2 meter yang panjangnya hanya beberapa kilometer dari desa Tulabolo, selebihnya adalah jalan tikus yang kadang-kadang hilang tertimbun longsor atau jika sudah lama tidak dilalui akan tertutup rimbunnya semak belukar.

Baca juga: Penjelasan Rektorat UGM soal Petisi Bulaksumur dan Absennya Rektor

Di kecamatan ini terdapat 5 desa, yaiutu Desa Bangio, Dataran Hijau, Pinogu, Pinogu Permai, dan Desa Tilonggibila.

Sebelum menjadi kecamatan, daerah ini asalnya hanya sebuah desa Pinogu, kemudian dimekarkan menjadi beberapa desa.

“Logistik yang dikirim adalah kotàk suara, bilik dengan kertas suara sesuai kotàk jenis pilihannya,” kata dia.

Baca juga: Penjelasan Polrestabes Semarang soal Permintaan Video kepada Rektor Unika Soegijapranata

Ismet mengungkapkan, puluhan warga yang memikul logistik Pemilu ke Kecamatan Pinogu ini mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian sebanyak 18 oràng, TNI 3 orang, KPU, serta Panwas Kecamatan Pinogu.

"Semuanya berjalan kaki menembus lebatnya hutan Taman Nasional terbesar di Pulau Sulawesi ini," katanya lagi.

“Rombongan kehujanan pada pukul 17.00 Wita hingga malam, namun karena pengepakannya bagus, air hujan tidak merusak logistik,” imbuh Ismet.

Baca juga: Pemilu 2024, Borobudur Land Tawarkan Diskon Tiket Masuk 20 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Makassar
Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Makassar
Dinyatakan Sembuh, 40 Balita yang Keracunan Bubur di Majene Dipulangkan

Dinyatakan Sembuh, 40 Balita yang Keracunan Bubur di Majene Dipulangkan

Makassar
Cerita Warga, Detik-detik Remaja di Makassar Tewas Ditembak Oknum TNI AL

Cerita Warga, Detik-detik Remaja di Makassar Tewas Ditembak Oknum TNI AL

Makassar
Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Makassar
Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Makassar
Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Makassar
Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Makassar
Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Makassar
Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Makassar
Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com