Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Wilayah di Sulsel Masuk Prioritas Penyaluran Logistik Pemilu, Mana Saja?

Kompas.com, 15 Januari 2024, 07:48 WIB
Darsil Yahya M.,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Marzuki Kadir menyebut ada tiga wilayah yang menjadi skala prioritas dalam mendistribusikan logistik pemilu.

"Pertama adalah wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) kedua Kabupaten Kepulauan Selayar, dan ketiga Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Kecamatan Rampi dan Kecamatan Seko," kata Marzuki kepada awak media, Minggu (14/1/2023).

Dia mengatakan, ketiga wilayah tersebut memiliki akses yang sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk menjangkaunya.

"Kendalanya medan, pertama jauh kedua geografisnya memang agak susah untuk dijangkau," katanya lagi.

Baca juga: Saat Polisi Tejunkan Anjing Pelacak Bahan Peledak di KPU Kebumen...

Baca juga: KPU Demak Temukan Ratusan Surat Suara Pilpres Rusak

Sebagai antisipasi, pihaknya mengatakan telah mempersiapkan lebih dulu logistik KPU ke tiga wilayah itu.

"Semuanya masih ada di KPU Kab/kota, nanti kita salurkan sekitar tanggal 4 Februari baru kita distribusikan, yang lain ada tanggal 7 Februari, selain itu mungkin minus 1 hari. Sudah aman tinggal surat suara yang tidak layak yang kami nanti akan ganti," ungkapnya.

Diketahui, Kabupaten Pangkep memiliki tiga wilayah topografi yang berbeda yakni dataran rendah, dataran tinggi dan pesisir. Setidaknya terdapat 115 pulau yang berada di wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Baca juga: Sambangi Kendal, Sandiaga Uno: Sekarang Saya Bergabung dengan Ganjar-Mahfud

Dia mengungkapkan, pulau-pulau tersebut sebagian besar berada di kecamatan Liukang Tangaya, dan Liukang Kalmas.

Khusus di Kabupaten Pangkep, ia mengaku sudah paham betul kondisi di wilayah tersebut karena pernah menjadi Ketua KPU Pangkep.  

"Alhamdulillah, karena saya mantan Ketua KPU Pangkep sudah mengerti persoalan distribusi logistik karena di Pagkep khususnya 2 kecamatan di Pulau ada sekitar 24 ribu surat suara yang terbagi Kecamatan Liukang Tangaya dan Kalmas," imbuhnya.

Lebih lanjut dijelaskan, Kecamatan Liukang Tangaya secara geografis wilayahnya terbagi dua pertama barat dan timur. 

"Bagian timur berdekatan dengan Bali sehingga dalam hal distribusi logistik kami membagi 2 jalur ada jalur ada ke barat dan ke timur.

Baca juga: Visi Misi Lengkap Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, Apa Saja?

Kondisi geografis

LOGISTIK PEMILU: Sejumlah petugas tengah mengecek kesiapan logistik pemilu 2024.KOMPAS.COM/JUNAEDI LOGISTIK PEMILU: Sejumlah petugas tengah mengecek kesiapan logistik pemilu 2024.

Sama halnya di Kecamatan Kalmas di bagian timur dan utara itu perbatasan. Bagian utara berbatasan dengan Batu Licin Kalimantan Timur, bagian baratnya pulau berbatasan dekat dengan Jawa Timur.

"Tapi, Alhamdulillah selama jadi ketua KPU Pangkep cepat kami distribusikan karena kalau tidak, mungkin tidak ada pemilu di sana, kalau tidak ada pemilu di sana maka kami kena pidana karena sengaja menghilangkan hak suaranya orang," tandasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau