Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMP Sulbar 2024 Rp 2.914.958, Serikat Buruh Minta Perusahaan Patuh

Kompas.com - 21/11/2023, 15:25 WIB
Himawan,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh menetapkan upah minimum provinsi (UMP) Sulbar tahun 2024 sebesar Rp 2.914.958,08.

Keputusan yang ditetapkan dalam surat keputusan (SK) Nomor 668 pada tanggal 20 November 2023. Penetapan UMP ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari hingga 31 Desember 2024.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Sulbar Andi Farid Amri mengatakan bahwa penetapan UMP Sulbar tahun 2024 ini berdasarkan kesepakatan dewan pengupahan yang melibatkan unsur pemerintah, Apindo, akademisi, perwakilan serikat buruh dan pekerja.

Baca juga: UMP Jatim 2024 Naik 6,13 Persen atau Rp 125.000, Khofifah Minta Pengusaha Tak Lakukan PHK

"UMP yang ditetapkan pemerintah ini sudah sesuai yang diharapkan dewan pengupahan, ada kenaikan sekira Rp 43.009 dari UMP Sulbar 2023," kata Farid, Selasa (21/11/2023).

Beberapa poin dalam UMP Sulbar 2024 ialah UMP merupakan upah bulanan terendah yang terdiri dari upah tanpa tunjangan, atau upah pokok dan tunjangan tetap bagi pekerja atau buruh dengan masa kerja kurang dari satu tahun pada perusahaan yang bersangkutan.

Ketentuan UMP ini dikecualikan bagi usaha mikro dan usaha kecil dengan berpedoman pada struktur dan skala upah tang ditetapkan pada perjanjian kerja bersama di perusahaan.

Farid berharap dengan ditetapkannya UMP ini, menjadi dasar bagi pemberi pekerjaan dan mendorong kesejahteraan buruh.

"Kami akan terus mendorong sejumlah program dalam rangka menetapkan serapan tenaga kerja dan menekan angka pengangguran di Sulbar," kata Farid.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Sulbar Muhammad Rafi mengaku menerima penetapan UMP Sulbar 2024 yang naik sebanyak Rp 43 ribu itu.

Namun dia mengingatkan pemerintah dalam hal ini Disnaker Sulbar untuk terus mengawasi perusahaan untuk menaati penetepan tersebut.

Sebab, dalam catatannya ada banyak perusahaan di Sulbar yang menggaji pekerjanya tidak sesuai standar UMP yang telah ditetapkan pemerintah di tahun-tahun sebelumnya.

"Di lapangan itu jarang sekali kita temukan pelaksanaannya. Artinya (banyak perusahaan) yang tidak melaksanakan aturan itu," kata Rafi saat dihubungi Kompas.com.

Rafi juga mengungkapkan bahwa selain banyak perusahaan yang belum menaati penetapan UMP dalam menggaji karyawannya, ada juga perusahaan yang sama sekali tidak berpihak pada kesejahteraan buruh atau pekerja terutama yang sudah bekerja selama bertahun-tahun.

Rafi berkata bahwa sesuai keputusan pemerintah Sulbar, UMP hanya berlaku bagi pekerja lajang yang memiliki masa kerja selama 0-1 tahun.

Baca juga: UMP Jatim 2024 Naik 6,13 Persen atau Rp 125.000, Khofifah Minta Pengusaha Tak Lakukan PHK

Namun hingga saat ini masih banyak buruh dan pekerja yang sudah berkeluarga di Sulbar yang sudah bekerja selama bertahun-tahun menerima penghasilan tidak lebih dari upah minumum provinsi.

"Kita berharap bidang pengawasan di dinas ketenagakerjaan bisa lebih proaktif artinya memantau perushaan-perusahaan yang punya kewajiban untuk melaksanakan (peraturan) itu bahkan kalau bisa beri sanksi perusahaan yang tidak melaksanakan aturan itu," ujar Rafi.

Lebih lanjut Rafi mengatakan bahwa penetapan UMP di Sulbar yang mengacu pada Peraturan Pemerintah No.51 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan membuat pihaknya tak bisa berbuat banyak.

Namun dia memberikan catatan agar di tahun-tahun selanjutnya pemerintah tetap meningkatkan kesejahteraan para pekerja mengingat harga bahan pokok terus melambung.

"Karena harga-harga kebutuhan masyarakat ini cukup melambung tinggi. Kami punya catatan mudah-mudahan di tahun-tahun berikutnua kita bisa lebih meningkatkan kesejahteraan kaum pekerja," tandas Rafi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 7 Desember 2023: Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 7 Desember 2023: Siang Hujan Petir

Makassar
Baliho Ganjar-Mahfud di Makassar Jadi Sasaran Vandalisme, TPD Sulsel Santai

Baliho Ganjar-Mahfud di Makassar Jadi Sasaran Vandalisme, TPD Sulsel Santai

Makassar
Terdampak Pemadaman Listrik Bergilir hingga 6 Jam Per Hari, Warga di Makassar Dapat Kompensasi Rp 9.000

Terdampak Pemadaman Listrik Bergilir hingga 6 Jam Per Hari, Warga di Makassar Dapat Kompensasi Rp 9.000

Makassar
Tujuh Pemuda di Makassar Ditangkap Usai Serang Warga, Anak Panah Tertancap di Dada

Tujuh Pemuda di Makassar Ditangkap Usai Serang Warga, Anak Panah Tertancap di Dada

Makassar
Pulang Rayakan Pesta, Rombongan Pengantin di Toraja Utara Alami Kecelakaan, 2 Tewas 7 Luka-luka

Pulang Rayakan Pesta, Rombongan Pengantin di Toraja Utara Alami Kecelakaan, 2 Tewas 7 Luka-luka

Makassar
Demo Kompensasi PLN di Makassar Berakhir Ricuh, Polisi Amankan 6 Mahasiswa

Demo Kompensasi PLN di Makassar Berakhir Ricuh, Polisi Amankan 6 Mahasiswa

Makassar
Jaga Lapak Jualan yang Tergenang Air, Remaja di Makassar Tewas Tersengat Listrik

Jaga Lapak Jualan yang Tergenang Air, Remaja di Makassar Tewas Tersengat Listrik

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 3 Desember 2023: Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 3 Desember 2023: Siang Hujan Ringan

Makassar
Lansia 65 Tahun ke Atas di Halmahera Tengah Akan Dapat Gaji per Bulan

Lansia 65 Tahun ke Atas di Halmahera Tengah Akan Dapat Gaji per Bulan

Makassar
Lansia di Makassar Meninggal Usai Terapi Air Laut, Diduga Terkena Serangan Jantung

Lansia di Makassar Meninggal Usai Terapi Air Laut, Diduga Terkena Serangan Jantung

Makassar
Duet Sandiaga Uno dan Alam Ganjar, Temui Ratusan Pelaku UMKM di Makassar

Duet Sandiaga Uno dan Alam Ganjar, Temui Ratusan Pelaku UMKM di Makassar

Makassar
Pneumonia Merebak di China, Sandiaga Belum Batasi Wisatawan Asing

Pneumonia Merebak di China, Sandiaga Belum Batasi Wisatawan Asing

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 2 Desember 2023: Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 2 Desember 2023: Siang Hujan Ringan

Makassar
Tabrak Tiang Listrik, Pelajar di Makassar Tewas di Lokasi

Tabrak Tiang Listrik, Pelajar di Makassar Tewas di Lokasi

Makassar
Viral, Video Siswi SMP Dibully 3 Orang di Kebun Buton Tengah

Viral, Video Siswi SMP Dibully 3 Orang di Kebun Buton Tengah

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com