Tak hanya itu, Bripda FA juga sempat melakukan pemerkosaan terhadap M di kediaman salah satu pejabat di lingkup Polda Sulsel. Aksi bejat Bripda FA masih dengan modus yang sama yakni mengajak M bertemu lalu menghapus video tak senonoh M.
"Kalau di rumah Wadir itu tanggal 16-17 Maret, dia juga lakukan begitu, dia bilang mau diberikan kesempatan untuk hapus itu video. Jadi harapan saya setelah saya temani dia di rumah Wadir dia hapus itu video. Itu pun kesepakatannya hanya ditemani acara barbeque saja, tidak ada kesepakatan untuk berhubungan badan tapi ternyata dia tetap memaksa untuk berhubungan," beber M.
Di situ, Bripda FA pun terus melakukan teror agar M tidak buka suara ihwal peristiwa itu. Hingga M mengalami trauma atas kelakuan Bripda FA.
"Bahkan dia kirimkan video aib saya tersebut dengan tujuan agar saya tidak berbicara dengan keluarga saya dan menurut saya itu ancaman, saya tidak tahan dengan rasa trauma yang saya pendam beberapa lama sakit," ungkapnya.
Hingga pada Juli 2023, M memberanikan diri untuk memberitahukan kisah pilunya ke orangtuanya.
"Sampai akhir Juli saya beritahu dia, akan melaporkan ke Polda tapi dia tetap kirim video itu ke saya. Menurut saya itu sebagai ancaman agar saya tidak melapor. Saya tidak tahan dan saya memberitahukan orangtua saya dan akhirnya orangtua saya membawa kasus ini ke jalur hukum melaporkan ke Polda," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.