KOMPAS.com - Ribut dengan pemandu lagu di karaoke, dua oknum anggota TNI AU terancam kena sanksi.
Kedua oknum tersebut berinisial M dan H yang bertugas di Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) (Lanud) Pattimura, telah ditahan oleh Satuan Polisi Militer (PM).
"Oknum yang terlibat saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Satuan Polisi Militer Lanud Pattimura dan akan dilakukan penanganan secara profesional berdasarkan prosedur hukum yang berlaku," ungkap Kadis Ops Lanud Pattimura Mayor Andi kepada wartawan di Ambon, Minggu malam (1/10/2023).
Baca juga: Cerita Serka Aan Sadono, Anggota Lanud Adi Soemarmo Bongkar Kasus Pencurian Jaringan Kabel Telepon
Menurut Andi, kedua oknum anggota TNI AU itu telah melanggar aturan internal dan juga instruksi Panglima TNI serta ketentuan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2014.
"Di mana kedua oknum tersebut telah melanggar ketentuan jam malam keluar kesatrian dan mendatangi tempat hiburan malam yang dilarang bagi seorang prajurit," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, keduanya terlibat keributan dan menyebabkan pemandu karaoke berinisial N mengalami luka sobek di bagian tangan hingga harus menjalan dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: TNI AU Pastikan 2 Anggota yang Ribut dengan Pemandu Karaoke Diproses Hukum
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tim penyidik tak menemukan bukti kedua oknum telah menikam korban hingga korban terluka.
Namun demikian, Lanud Pattimura tetap memegang teguh komitmen untuk menyelesaikan semua persoalan hukum yang melibatkan oknum TNI AU dengan ketentuan yang berlaku.
Sehingga siapa pun yang melanggar aturan pasti akan diproses secara hukum.
"Segala permasalahan hukum yang melibatkan personel Lanud Pattimura akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya.
Sementara itu, manajer Operasional karaoke tempat korban bekerja, WS menuturkan, insiden keributan itu bermula saat korban dijemput oleh seorang pria berinisial S.
Namun dalam perjalanan, mobil yang ditumpangi korban dicegat dua pria yang saat itu mengendarai sepeda motor.
"Saya tidak tahu persis masalahnya apa tiba-tiba saya dihubungi oleh teman korban katanya ada yang terluka di bawah. Ia mobilnya dicegat," kata WS kepada Kompas.com via telepon, Minggu malam.
(Penulis: Rahmat Rahman Patty | Editor: Krisiandi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.