LUWU, KOMPAS.com – Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Luwu, Sulawesi Selatan menangkap napak dan anak yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap seorang perawat bernama Arfah Asrul di Puskesmas Bua saat tengah menjalankan tugas.
Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muhammad Saleh mengatakan, kedua terduga pelaku yakni Y (23) dan bapaknya IB (47), keduanya ditangkap di kediamannya Desa Tanarigella, Kecamatan Bua, tanpa perlawanan.
“Keduanya tanpa perlawanan saat ditangkap, selama ini memang kooperatif hanya karena mereka dalam kondisi berduka sehingga kami tidak langsung mengamankannya,” kata Saleh saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (29/8/2023).
Baca juga: Perawat Puskesmas di Luwu Dipukuli Keluarga Pasien, Polisi Belum Tangkap Pelaku
Menurut Saleh, keduanya diamankan sekitar pukul 22.00 Wita dan langsung dibawa ke Mako Polres Luwu untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.
“Keduanya sudah kami tahan, pelaku mengaku khilaf dan bersalah saat kejadian itu dia terbawa emosi karena melihat keluarganya sudah sekarat,” ucap Saleh.
Sebelumnya diberitakan, seorang perawat di Puskesmas Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan dianiaya keluarga pasien pada Sabtu (26/8/2023) sore.
Perawat tersebut bernama Arfah Asrul, dia dikeroyok oleh keluarga pasien saat melarang untuk masuk pada ruang tindakan, namun pihak keluarga pasien tersinggung dan mengeroyok Arfah, pengeroyokan berlangsung hingga di halaman Puskesmas.
Baca juga: Kronologi Keluarga Pasien Keroyok Perawat Puskesmas Bua di Luwu Utara
Terkait kejadian tersebut, saat itu, Kasat Reskrim Polres Luwu AKP Muh Saleh mengatakan pelaku saat ini sudah diketahui hanya saja belum diamankan.
“Kami belum mengamankan pelaku karena pertimbangan sedang berduka dan kemarin sudah pemakaman, di mana kakeknya yang ditabrak dan dilarikan ke Puskesmas meninggal dunia,” kata Saleh saat dikonfirmasi, Senin (28/8/2023).
Menurut Saleh, meski belum diamankan pelakunya namun pihaknya sudah meminta keterangan dari beberapa orang.
“Kami sementara melakukan pemeriksaan saksi-saksi sebanyak empat orang, mungkin dalam waktu dekat kami tetapkan tersangka,” ucap Saleh.
Kasus pengeroyokan perawat Puskesmas Bua berawal dari kecelakaan lalu lintas, kakek pelaku pengeroyok dan anaknya ditabrak kendaraan dan dilarikan ke Puskesmas Bua untuk menjalani perawatan.
Saat di puskesmas, pelaku merasa tidak sabar dan tersinggung saat ditegur oleh perawat sehingga terjadi insiden.
“Jadi pihak keluarga korban kecelakaan lalu lintas masuk langsung ke dalam instalasi gawat darurat (IGD) sementara kakeknya lagi sekarat mau dirujuk ke Palopo, si perawat menegur supaya tidak banyak masuk ke dalam, di situ terjadi kesalahpahaman sehingga terjadi pemukulan,” ujar Saleh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.