"Atas nama pribadi dan keluarga saya menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga korban," kata Makmur.
Menurut Makmur, dirinya dan keluarga korban masih mempunyai hubungan kekerabatan, lantaran di kampung halamannya di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), mereka saling bertetangga.
"Ini sebenarnya saya masih keluarga dari Sinjai masih ada hubungan keluarga, saya tetangga di kampung," ucap Makmur
Makmur juga mengaku tidak menyangka, apa yang dilakukannya tersebut dapat viral di berbagai platform media sosial. Padahal kata Makmur, kasus itu tergolong bukan kasus luar biasa.
"Sebenarnya ini kasus sangat kecil, tetapi luar biasa eksposenya seluruh dunia mengetahuinya," ucapnya.
Makmur juga mengaku baru kali ini tersangkut kasus hukum. Bahkan dirinya tak menyangka kasus ini sangat menjadi sorotan.
"Boleh saya dicek di mana saya pernah bertugas dan bagaimana saya di sana," bebernya.
Makmur juga merespon usai dirinya mendapatkan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat oleh jajaran direksi RSU Bahagia Makassar. Kata dia, pemecatan itu sama sekali tidak menjadi masalah.
"Itu kewenangan mereka, jangankan jabatan, nyawa saja hilang tidak ada masalah. Mengenai jabatan itu, kan memang pinjaman, bukan milik seumur hidup," jelas Makmur.
Dirinya memang sudah biasa menghadapi permasalahan di lingkungan pekerjaannya. Namun permasalahan itu dapat dia atasi.
"Saya sudah berapa kali dipecat, diberhentikan secara tiba-tiba, tapi Alhamdulillah setelah diberhentikan diangkat lagi. Saya pernah Direktur Rumah Sakit Selayar, kepala rumah sakit, Wadir rumah sakit Haji, jadi banyak pernah jabatan saya," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.