KOMPAS.com - Seorang pejabat salah satu RS di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menampar bocah tiga tahun saat sedang main catur di warung kopi (warkop).
Video detik-detik pria bernama Makmur, menjabat sebagai Wakil Direktur (Wadir) RSU Bahagia Makassar, Sulsel tersebut viral di media sosial dan menuai banyak kecaman dari warganet.
Tidak terima dengan perlakuan tersebut, Agung, ayah balita berinisial A tersebut pun melaporkan kejadian itu ke Polda Sulsel.
Dalam video yang beredar, tampak dua pria salah satunya adalah Makmur yang sedang duduk sambil bermain catur. Tak lama, datang Agung dan anaknya.
Baca juga: Kasus Pejabat RS Makassar Tampar Bocah 3 Tahun, Karier Kandas Hanya Gara-gara Pion Catur
Peristiwa ini terjadi pada pukul 23.00 Wita, Kamis malam.
Saat itu, sang anak laki-laki mendekati meja pria berbaju putih yang tengah bermain catur tersebut. Tanpa disangka, sang anak menyentuh meja hingga papan catur sang pria terhambur.
Makmur pun naik pitam dan spontan melayangkan tamparan ke arah kepala sang anak laki-laki itu hingga badan kecilnya sempat menyentuh kuris dan terhempas ke lantai.
Melihat itu, ayah korban terlihat sigap langsung memperbaiki susunan catur yang telah berhamburan itu dan sempat meminta maaf.
"Awalnya anak saya sentuh itu meja catur, langsung ditampar hingga ke lantai, pas jatuh saya minta maaf. Saya perbaiki catur, tapi ini bapak membentak terus, sembarang dia bilang segala macam," ucapnya.
Kegaduhan juga terjadi saat kejadian, beberapa pengunjung mencoba menenangkan Makmur.
Baca juga: Dokter Tampar Balita di Makassar, Pihak RS: Kemungkinan yang Bersangkutan Mengalami Depresi
Namun, sebelum meninggalkan lokasi, Makmur sempat memaki dan mengancam tidak takut jika aksinya dilaporkan ke pihak berwajib.
Iya dia mengancam. Dia juga bilang katanya jangan edit-edit itu video, padahal itu murni tidak ada edit. Di situ juga keluar bahasa mau laporkan saya. Sudah minta maaf, pas saya sudah melapor. Saya memang sudah maafkan, tapi proses hukum tetap berjalan," ucapnya.
Agung pun melayangkan laporan ke polisi dengan nomor registrasi STBL/1560/VII/2023/POLDA SULSEL/ RESTABES MKSR. Pada Jumat (28/7/2023).
"Saya sudah melapor di Polrestabes Kejadiannya hari Kamis malam," jelas Agung kepada awak media yang ditemui di kediamannya, belum lama ini.
Ayah korban juga menjelaskan, Makmur memang langganan warkopnya yang sudah dikenal lebih dari dua tahun sebelumnya.